Banjir Parah, Pemkab Kapuas Open Donasi

Banjir Parah, Pemkab Kapuas Open Donasi
TERENDAM- Banjir masih menggenangi rumah-rumah penduduk di Kecamatan Mandau Telawang, Kabupaten Kapuas, Kamis (21/8). FOTO ISTIMEWA

+8 Desa Kecamatan Mandau Talawang Terendam

KUALA KAPUAS/TABENGAN Tingginya curah hujan yang terjadi beberapa waktu belakangan ini, mengakibatkan dua aliran sungai di Kabupaten Kapuas bagian hulu meluap. Limpahan air dari Sungai Kapuas dan Sungai Mendaun menghantam rumah-rumah penduduk di sepanjang aliran sungai.

Informasi terhimpun, hingga Kamis (21/8), sedikitnya 8 desa di Kecamatan Mandau Talawang terendam banjir. Bahkan, sebagian ada rumah yang ikut hanyut terbawa arus. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas bergerak cepat dengan menurunkan tim untuk menyikapi kondisi tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kapuas Pangeran S Pandiangan membenarkan hanyutnya belasan rumah warga di Dusun Jakatan Masupa, Desa Tumbang Manyarung, Kecamatan Mandau Telawang, karena arus banjir.

Dia mengungkapkan, laporan awal yang diterima pihaknya menyebutkan ada 11 rumah di Dusun Jakatan Masupa yang hanyut. Namun, informasi terbaru dari lapangan jumlah rumah yang terdampak rupanya bertambah parah.

“Dari data yang masuk, ada 11 rumah terseret banjir di Dusun Jakatan Masupa. Kemudian laporan terbaru dari Desa Tumbang Manyarung, ada tambahan 6 rumah lagi, jadi total ada sekitar 17 rumah terseret derasnya arus banjir,” jelas Pangeran,  kepada wartawan, kemarin.

Ia menjelaskan, banjir dipicu oleh curah hujan tinggi yang terjadi hampir setiap hari dalam satu pekan terakhir. Kondisi itu membuat debit air sungai meningkat drastis hingga meluap ke pemukiman warga.

Menindaklanjuti kejadian ini, BPBD Kapuas telah menurunkan tim ke lokasi terdampak pada Rabu siang. “Tim sudah kita kirimkan  dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Kedaruratan untuk melakukan kaji cepat di lapangan,” terangnya.

Sebelum tim bergerak, BPBD Kapuas terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial dan Camat Mandau Telawang untuk penanganan lanjutan, khususnya terkait bantuan bagi warga terdampak.

“Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait, baik Dinas Sosial maupun pemerintah kecamatan, agar penanganan bisa dilakukan cepat, terutama untuk kebutuhan darurat masyarakat,” ujar Pangeran.

BPBD Kapuas juga mengimbau warga di wilayah rawan banjir untuk selalu waspada mengingat intensitas hujan masih tinggi. “Kami minta warga tetap berhati-hati dan segera melapor jika terjadi kejadian serupa, supaya bisa segera ditangani,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kapuas Yan Marto mengatakan, usai mendapatkan laporan dan perintah langsung dari pimpinan, pihaknya langsung melakukan  proses penyiapan bantuan, sembari menunggu laporan dari Tim BPBD yang saat ini berada di lapangan terkait jalur transportasi yang akan dilalui, apakah tidak ada gangguan, sehingga dapat langsung disalurkan ke titik lokasi. Saat ini  Pemkab  Kapuas juga sudah melakukan open donasi.

Sementara itu, dari data yang disampaikan Kepala Desa, seperti Pancar, Kades Lawang Tamang, Usis D Tira, Kades Tumbang Manyarung, Ade M, Kades Tumbang Tihis, Rintho I Shangkai, Kades Sei Pinang dan Suhari, Plh Kades Tanjung Rendan serta Kadir Dinata, Kades Jakatan Masaha, bahwasanya air menggenangi pemukiman mereka terjadi sejak Senin (18/8), namun masih dalam batas normal.

Namun, akibat curah hujan terus terjadi luapan air makin naik hingga pada Selasa (19/8), ketinggian air naik sudah mencapai 50 cm sampai 1.5 meter,  dan hal ini terus terjadi hingga Rabu dengan ketinggian 3-4 meter dan menggenangi sampai masuk ke dalam rumah.

Seperti diketahui, untuk wilayah Desa Tumbang Manyarung ketinggian air mencapai 5-6 meter, sehingga menghancurkan kurang lebih 15 unit rumah warga. Sementara Desa Lawang Tamang ketinggian air mencapai hingga 3-4 meter hingga merendam 169 unit rumah warga di RT 1-3. Walaupun kondisi air sudah mulai ada penurunan, namun warga belum berani ke rumah karena kondisi cuaca masih belum normal. c-hr/c-yul