PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (26/11) memperbaiki kerusakan jalan A Yani KM 50 desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada, dimana kerusakan diruas jalan tersebut menyebabkan kemacetan jalur lalu lintas.
Kepala Dinas PUPR Kobar Muhammad Hasyim Mualim mengatakan, status jalan yang rusak tersebut merupakan jalan Nasional, namun demikian demi kelancaran lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan, maka Dinas PUPR Kobar terjun langsung penanganan diruas jalan A Yani KM 50 desa Pangkalan Tiga.
“Ibu Bupati memerintahkan kami untuk segera melakukan penanganan, karena kerusakan di beberapa titik menyebabkan kemacetan , dan begitu kami mendapatkan intruksi dari Ibu Bupati, kami pun langsung bergerak di lapangan, meski jalan yang rusak ini statusnya jalan Nasional, bukan berarti pembangunan daerah Kobar membiarkan, karena kami berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, bahkan Ibu Bupati pun meminta kami untuk segera berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah, agar akses jalan ini segera diperbaiki,” ujar Muhammad Hasyim Muallim.

Hasyim menjelaskan, saat ini ada tiga titik jalan yang rusak dan sudah diperbaiki, dimana dalam penanganan di lapangan oleh Dinas PUPR Kabupaten Kobar dibantu material dari PT Sinarmas, penanganan awal sembari menunggu material agregat dari Pangkalan Bun.
“Penanganan ruas jalan tersebut kami berkolaborasi dengan PT Sinarmas yang membantu material, sementara alat berat yang kami turunkan ke lokasi, yakni Exa dan vibro. Alhamdulillah penanganan cepat sehingga kondisi lalu lintas sudah kembali normal, akan tetapi akan kita rehab lagi untuk penggantian material dari laterit ke agregat, agar jalan fungsional dengan baik,” ujar Hasyim.

Hasyim menyampaikan juga bahwa penanganan kerusakan di ruas Jalan A Yani KM 50 Pangkalan Tiga ini sebagai wujud komitmen Pemerintah daerah Kobar dalam mendukung sektor perekonomian, sebab jalan yang rusak akan menghambat distribusi logistik dan akan berdampak pada semua sektor.
“Pada prinsipnya pemerintah daerah telah menunjukkan kepedulian yang signifikan terhadap infrastruktur jalan, karena infrastruktur ini merupakan urat nadi kehidupan masyarakat, meskipun dalam pelaksanaannya sering menghadapi tantangan seperti keterbatasan anggaran dan kondisi geografis, semua hambatan tersebut bukan suatu halangan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” beber Hasyim. (Yulia)





