TAMIANG LAYANG/TABENGAN.CO.ID-Manajemen PT Sentosa Laju Sejahtera (SLS) yang bergerak di bidang pertambangan batu bara mengakui, pihaknya sudah terbiasa menambang di pinggir jalan.
Hal tersebut disampaikan salah satu manajemen PT SLS, Rifki selaku HRD kepada awak media saat dikonfirmasi via WhatsApp, terkait keluhan warga Desa Dorong, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur (Bartim) dengan adanya aktivitas perusahaan yang berdekatan dengan jalan raya Tamiang Layang-Hayaping.
“Di Muara Teweh, tambang pas di samping Bandara, di Samarinda di samping jalan provinsi, semua sudah prosedur, semua sudah sesuai, semua menghidupi banyak kepala keluarga. Gak usah dibesar-besarkan,” kata Rifki.
Tidak hanya itu, manajemen PT SLS terkesan menuding profesi wartawan yang dianggap hanya mementingkan uang dalam membuat pemberitaan. “Yang salah itu yang buat berita untuk kepentingan sendiri cari uang. Itu yang salah,” tulis Rifki.
Rifki juga berdalih, permasalahan aktivitas tambang PT SLS sudah sesuai aturan sehingga tambang tersebut tidak ditutup.
“Kalau kami salah ya sudah ditutup tambang itu dari dulu. Aturannya ikut Indonesia bukan?” terangnya.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bartim bersama Balai Penanganan dan Penegakan Hukum (Gakkum) KLHK telah menindaklanjuti laporan warga terkait aktivitas perusahaan tambang batu bara PT SLS yang beroperasi kabupaten itu.
Petugas Balai Gakkum KLHK dan DLH Kabupaten Bartim turun ke lokasi pada Selasa (25/6). Namun, hingga berita ini ditayangkan belum diketahui jelas apa hasil dari kunjungan tersebut. Karena tim yang berkunjung belum berkenan memberikan keterangan.
Sebelumnya, Kepala DLH Bartim Mishael mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Balai Gakkum KLHK akan melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket) atau serangkaian kegiatan melakukan penelaahan awal/klarifikasi terkait dengan pengaduan/penyikapkan yang disampaikan pelapor melalui WBS yang akan dijadikan dasar untuk dilakukan atau tidak dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.
Pihak Balai Gakkum KLHK Sadikin saat coba dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, masih belum memberikan jawaban terkait hasil kunjungan lapangan tersebut. c-yus