Hukrim  

Puluhan Gojek Palangka Raya Geruduk Costumer, Dugaan Penghinaan

Puluhan Gojek Palangka Raya Geruduk Costumer, Dugaan Penghinaan
MELAPOR-Puluhan driver ojek online Palangka Raya geruduk costumer yang diduga melecehkan profesi mereka. Tidak tanggung-tanggung, seluruh perkumpulan driver Gojek mendatangi rumah dan kemudian melapor ke Polrtesta, Rabu (15/1).TABENGAN/RIFKY FIRMANSYAH

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Puluhan driver ojek online Palangka Raya geruduk costumer yang diduga melecehkan profesi mereka. Tidak tanggung-tanggung, seluruh perkumpulan driver Gojek mendatangi rumah yang berada di Jalan Temanggung Tilung XI, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Rabu (15/1).

Puluhan driver tersebut menuntut costumer yang mengucapkan kata-kata kasar dan melecehkan profesi ojek online melalui chat WhatsApp, telah memancing amarah seluruh driver online.

Perwakilan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Palangka Raya, Gandi Setiawan mengatakan, asal muasal timbulnya permasalahan Gojek dengan customer bernama CH  karena ada postingan di media sosial, khususnya di Facebook atas nama akun Basuki.

“Jadi ada memposting bahwa ada isi chat WA antara customer dengan salah satu driver Gojek yang berisikan ancaman dari customer, begitu pun dari si driver sendiri,” kata Gandi.

Kemudian, terdapat adanya selisih paham antara costumer dan driver ojol, dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak enak didengar ataupun kata-kata yang melanggar Undang-Undang ITE. Informasi itu tersebar di grup ojol serta seluruh mitra ojol Palangka Raya.

“Jadi kami berinisiatif untuk mendatangi customer itu untuk melakukan crosscheck sekaligus minta kooperatif, supaya customer ini mengakui meminta maaf kalau memang customer ini ada merasa menulis di WA seperti yang viral di media sosial,” lanjutnya.

Namun, pihak customer tidak merasa menulis chat driver seperti yang ada di Facebook, akan tetapi chat WA milik customer tersebut telah dihapus oleh customer dengan berkata-kata “itu tidak penting juga” . Dari itu, pihak ojol Palangka Raya akan meminta kejelasan dari customer.

“Dengan bahasa penghinaan kepada seluruh ojol Palangka Raya semuanya akan saya ludahi, pokoknya berkata-kata kasar menyebutkan tidak oknum lah, tapi semua ojol di Palangka Raya mau saya ludahi kata customer. Jadi itulah penyebab utama kenapa kami ojol khususnya, mendatangi beliau dan minta supaya beliau kooperatif, namun tidak ada tindak kekerasan di sana,” tegas Gandi.

Sementara itu, costumer tidak merasa menulis chat itu dan  tidak mengakuinya. Akhirnya, para ojol pun bersepakat dengan pihak customer bersama-sama semua mitra ojol dan perwakilan di Palangka Raya untuk menyelesaikan masalah ini ke Polresta Palangka Raya.

“Sempat kami jemput ke rumah. Kurang lebih 50 orang, tapi kami ke situ bukan untuk menyerang beliau, kami cuma memastikan. Jadi kami sudah saya koordinir semua anggota-anggota ojol supaya tidak ada yang main hakim sendiri. Kami semua cinta damai, makanya kami diterima dengan baik di rumah customer, sempat ngobrol kurang lebih setengah jam baru kami berpindah ke Polres,” ungkapnya.

Demi menjaga nama baik driver ojol, dan semoga masalah ini cepat terselesaikan, apabila memang pihak ojol ataupun pihak customer sama-sama merasa tidak melakukannya, berarti ada oknum provokator di balik ini semua.

Untuk memastikan chat tersebut, perwakilan ojol Palangka Raya mempertanyakan ke Gojek Indonesia, Pusat Banjarmasin, dan Pusat Jakarta. Untuk melacak nomor orderan Ayam Geprek Pecelwati, namun terdapat dua orderan.

“Kedua driver pun tidak mengakui, memang ada selisih paham dengan si customer, sama-sama tidak mengetahui. Intinya tidak mengakui chat-chat tersebut mereka yang nge-chat, di WA  yang viral tersebut. Sampai sekarang belum diketahui yang mengirim ke Facebook itu,” tutup Gandi.

Sementara itu, pihak keluarga CH tidak terima dengan perlakuan semena-mena dari pihak driver ojol, namun pihak keluarga tetap berupaya memperjelas perkara yang terjadi di salah satu sanak keluarganya.

Perwakilan keluarga CH, Aris Siburian menjelaskan, salah satu keluarganya CH di Jalan Temanggung Tilung 11, ia berujar adanya WA menghina driver ojek online dan tidak tahu menahu informasinya.

“Mereka melaporkan ke Polres. Dan kami sekarang di Polres masih diinterogasi, bagaimana nanti selanjutnya kita serahkan ke aparat kepolisian. Kepada Gojek, seharusnya didamaikan secara baik-baiklah. Jangan langsung semena-mena, belum tentu kebenarannya itu si CH yang melakukan,” ucap Aris.

Aris mengatakan, ojol yang mendatangi CH secara berombongan diperkirakan 50 motor roda dua. Keluarga merasa khawatir dengan keadaan CH yang saat itu dalam keadaannya kurang sehat.

Keluarga berharap pihak kepolisian memproses kasus ini. Sebelumnya pihak ojol menerima pesan WA yang tidak mengenakkan, akan tetapi dibalas dari pihak ojol dengan kata-kata  pengancaman.

“Makanya kami keluarga, juga tidak terima karena ada pengancaman pembunuhan. Tapi itu nanti akan dibuktikan setelah interogasi nanti, kecuali kami akan berkoordinasi bagaimana selanjutnya,” tutup Aris.

Sampai berita ini diturunkan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan upaya mediasi dari kedua belah pihak. mak/dte