SAMPIT/TABENGAN.CO.ID– Kepala Desa Sumber Makmur Supriyo meminta maaf terkait kegaduhan yang timbul oleh dirinya. Dirinya menegaskan jika hal tersebut terjadi karena miskomunikasi dan dirinya juga mempersilakan pembangunan gereja tersebut berlanjut.
Permohonan maaf itu disampaikannya dalam sebuah pertemuan yang dihadiri dari berbagi pihak termasuk wabup, camat, dari kejaksaan, ormas dan Ibu pendeta.
“Hari ini saya sebagai Kades Sumber Makmur memohon maaf kepada masyarakat Kalteng, forum dayak atau tokoh masyarakat dayak se-kalimantan, kata kades.
Permasalahan penolakan pembangunan gereja yang viral di media sosial oleh Pemerintah Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, berakhir damai.
Camat Mentaya Hilir Utara Muslih menegaskan, juga menyebut permasalahan tersebut hanya karena miskomunikasi. Pihaknya pun telah memanggil Kepala Desa Sumber Makmur untuk mengklarifikasi hal tersebut.
“Dan hal ini juga telah kita jelaskan kepada Wakil Bupati dan Wakapolsek Polres Kotim yang datang ke sini,” ujarnya, Selasa (22/7).
Dirinya menegaskan jika sikap penolakan Kades terhadap pembangunan gereja di desa tersebut tidaklah benar. Dan permasalahan tersebut sudah selesai dan membuahkan kesepakatan. Diceritakannya, proses pembangunan gereja tersebut terkendala karena di Desa Sumber Makmur sendiri telah memiliki Gereja Kristen Protestan yang sudah berdiri sejak tahun 1986.
“Aktivitas gereja ini berjalan aktif, jadi tidak benar jika dikatakan kita intoleransi terhadap aliran agama apapun. Hanya miskomunikasi, sudah diselesaikan secara bersama dan kita sepakat tindak lanjutnya proses pembangunan gereja ini dilanjutkan,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga meminta pihak dari Kementerian Agama Kotim dan Forum Kerukunan Umat Beragama untuk dapat menjelaskan bagaimana proses pendirian rumah ibadah di Kotim. c-may