KUALA PEMBUANG/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan komitmennya untuk mendorong pemerataan pembangunan dari desa ke kota. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Kalteng dalam sambutan mewakili Gubernur H Sugianto Sabran pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-23 Kabupaten Seruyan, Selasa (5/8).
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur menyampaikan salam hormat dan permohonan maaf dari Gubernur yang tidak dapat hadir secara langsung karena harus berbagi tugas menghadiri kegiatan serupa di beberapa kabupaten lainnya.
“Insyaallah, di lain waktu Bapak Gubernur akan menyempatkan diri berkunjung langsung ke Kabupaten Seruyan yang kita cintai ini,” ujarnya.
Wakil Gubernur mengucapkan selamat hari jadi kepada seluruh masyarakat Seruyan. Ia menyebut, di usia ke-23 tahun, Kabupaten Seruyan telah menunjukkan berbagai capaian pembangunan yang patut diapresiasi. Hal ini tak lepas dari sinergi pemerintah daerah, DPRD, tokoh masyarakat, akademisi, dunia usaha, serta partisipasi aktif masyarakat.
“Selaku Gubernur Kalimantan Tengah, saya mengapresiasi kerja keras seluruh elemen masyarakat. Mari jadikan momen ini sebagai semangat baru dalam mempererat persatuan dan melanjutkan estafet pembangunan menuju Seruyan yang lebih maju dan sejahtera,” katanya, membacakan sambutan Gubernur.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur juga memaparkan arah kebijakan pembangunan Pemerintah Provinsi Kalteng. Salah satunya adalah program pembangunan yang fokus dari desa ke kota, dengan alokasi dana pembangunan desa berkisar antara Rp250 juta hingga Rp500 juta per tahun. Sementara dari provinsi untuk kabupaten, dialokasikan dana sebesar Rp100 miliar hingga Rp150 miliar untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan layanan dasar.
“Ini bukan dalam bentuk uang tunai, melainkan program konkret yang langsung menyasar kebutuhan masyarakat, mulai dari jalan, jembatan, pendidikan, hingga kesehatan,” tegasnya.
Wakil Gubernur juga menyoroti pentingnya penertiban kendaraan bertonase besar yang kerap menyebabkan kerusakan jalan. Menurutnya, kebijakan ini diambil agar infrastruktur jalan bisa bertahan lebih lama dan anggaran perbaikannya bisa dialihkan untuk pembangunan sektor lain.
Ia juga menekankan di era teknologi digital saat ini, masyarakat tidak lagi melihat apakah jalan rusak menjadi tanggung jawab provinsi, kabupaten, atau pusat.
“Yang disorot tetap Gubernur. Oleh karena itu, penataan ini sangat penting agar pembangunan lebih efisien dan tepat sasaran,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi juga tengah mendorong optimalisasi pendapatan asli daerah dari sektor perkebunan, kehutanan, dan pertambangan. Kalimantan Tengah saat ini menjadi provinsi penghasil sumber daya alam terbesar ketiga di Indonesia setelah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Mengakhiri sambutannya, Wakil Gubernur mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), mengingat puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada Agustus ini. Ia mengajak semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. c-zul