PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar kegiatan Coffee Morning BPK Kalteng Bersama Media Membangun Sinergi dalam Mengawal Harta Negara di Kantor BPK RI Kalteng, Jalan Yos Soedarso Palangka Raya, Jumat (15/8) pagi.
Pertemuan ini menjadi wadah bagi BPK Kalteng untuk menjalin komunikasi dan memperkuat sinergi dengan awak media di wilayah tersebut, sebagai mitra strategis dalam menjalankan fungsi pengawasan keuangan negara.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPK RI Kalteng Dodik Achmad Akbar menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi BPK dalam melaksanakan pengawasan di Kalteng.
Dodik menekankan dua pilar utama yang menjadi landasan kerja BPK Kalteng, yaitu menjalankan integritas, independensi, dan profesionalisme, serta bersinergi dengan para pemangku kepentingan dalam melakukan pengawasan. Kedua hal ini dianggap krusial untuk memastikan pengawasan berjalan efektif dan transparan.
Dodik secara khusus menyoroti pentingnya menjaga integritas. Ia mengatakan, keberadaan media menjadi salah satu faktor penting yang membantu BPK dalam menjaga integritas.
“Dengan media selalu menyorot kami, kami akan selalu menjaga integritas kami,” ungkap Dodik. Menurutnya, media memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi yang benar, akurat, dan bermanfaat bagi publik. Karena itu, BPK berkomitmen menjaga hubungan baik dengan insan pers.
“Kami senantiasa menjaga keep contact dengan media karena kami yakin, sebagai organisasi, BPK membutuhkan media untuk menyosialisasikan dan mencerahkan masyarakat melalui informasi yang bermanfaat. Kami yakin teman-teman media yang hadir di sini adalah media yang memberikan pencerahan kepada masyarakat,” kata Dodik.
Ia menambahkan, menghormati adat istiadat setempat juga merupakan bagian dari upaya menjaga integritas, menunjukkan komitmen BPK untuk bekerja sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.
Lebih lanjut, Dodik juga menegaskan prinsip independensi yang harus selalu dijaga oleh BPK. Meskipun sering berinteraksi dengan berbagai pihak, terutama para pejabat, BPK harus tetap tidak terpengaruh oleh kepentingan luar.
Untuk memastikan independensi tidak terganggu, BPK telah menyediakan anggaran khusus selama proses pemeriksaan. Langkah ini diambil untuk menjamin BPK dapat bekerja secara objektif tanpa adanya intervensi dari pihak mana pun.
Tantangan pengawasan di Kalteng dinilai Dodik sangat dinamis. Berbagai perubahan, mulai dari aturan, program pemerintah, hingga perkembangan lainnya, menuntut BPK untuk terus beradaptasi. Karena itu, Dodik menekankan pentingnya profesionalisme dalam setiap pemeriksaan. Para pemeriksa dituntut untuk tidak hanya memahami tugasnya, tetapi juga harus adaptif terhadap setiap perkembangan yang ada.
Sebagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme dan adaptabilitas, BPK Kalteng secara rutin mengadakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi para pegawainya. Selain itu, komunikasi yang intensif dengan para pemangku kepentingan juga menjadi kunci.
“Kami menjalin komunikasi dengan stakeholders. Kami meminta dan menanyakan apa yang menjadi problem sehingga perlu diselesaikan bersama,” jelas Dodik.
Pendekatan ini memungkinkan BPK untuk tidak hanya melakukan pemeriksaan, tetapi juga turut serta mencari solusi atas permasalahan yang ada.
Dodik juga mengatakan, BPK RI akan bersinergi bersama awak media di Kalteng dalam memberitakan hal-hal terkait tugas BPK RI dalam mengawasi keuangan.
Acara coffee morning ini diharapkan dapat menjadi momentum awal yang baik untuk membangun kemitraan yang lebih erat antara BPK Kalteng dan media. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan pengawasan terhadap keuangan negara dapat berjalan lebih optimal, sehingga harta negara dapat digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat Kalteng.
“Semoga pertemuan seperti ini bisa terus kita lakukan dan membawa berkah bagi semua pihak,” tutupnya. rmp/ldw
