TEMUAN ULAT DI MBG MTSN 1-DPRD Kalteng Desak Evaluasi SPPG

TEMUAN ULAT DI MBG MTSN 1-DPRD Kalteng Desak Evaluasi SPPG
Siti Nafsiah

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Palangka Raya kembali mendapat sorotan, setelah siswa MTsN 1 Palangka Raya menemukan ulat pada lauk ikan teri yang disajikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Rabu (12/11). Insiden ini menambah daftar keluhan terkait kelayakan dan kehigienisan makanan dalam program tersebut.

Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Siti Nafsiah menegaskan, bahwa kasus ini harus segera menjadi perhatian serius berbagai pihak.

“Ini menjadi perhatian kita bersama, nanti kita sampaikan ke pihak-pihak terkait,” ujarnya, Jumat (14/11).

Menurut Sekretaris Fraksi Golkar ini, SPPG seharusnya segera memberikan penjelasan dan mengambil tindakan cepat terkait setelah adanya temuan ulat di makan siswa MTsN 1 Palangka Raya.

“Harusnya segera ditindaklanjuti oleh SPPG, harusnya kita mendapat konfirmasi dari SPPG kenapa bisa terjadi seperti ini,” tegasnya.

Ia juga menilai perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program, terutama terkait standar kebersihan dalam pengolahan makanan.

“Harus dievaluasi kalau ini memang benar terjadi demikian, ini artinya lalai SPPG terhadap kebersihan,” katanya.

Meski begitu, ia mengingatkan agar semua pihak tetap objektif sebelum mengambil kesimpulan. “Tapi kita jangan prematur menilai, makanya kita ngecek dulu,” ujarnya.

DPRD Kalteng, lanjutnya, tidak akan membiarkan persoalan ini, mengingat dampaknya yang langsung menyangkut kesehatan siswa.

“DPRD sudah tahu, apabila terjadi demikian jangan dibiarkan, segera dievaluasi. Karena menyangkut keselamatan anak-anak,” tegas Siti Nafsiah.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng dr Suyuti Syamsul meminta agar proses pengecekan makanan diperketat oleh pihak penyelenggara. Ia menekankan bahwa insiden tersebut harus menjadi evaluasi agar kualitas makanan tetap terjaga.

“Sebaiknya pengecekan makanan lebih ditingkatkan lagi,” ujar Suyuti Syamsul saat dimintai tanggapan, Jumat (14/11).

Menurutnya, keberadaan ulat pada makanan tidak serta-merta membahayakan kesehatan jika tertelan secara tidak sengaja.

“Ulat itu kandungan proteinnya tinggi, cuma orang jijik dan tidak terbiasa saja. Jadi kalau termakan secara tidak sengaja, sebenarnya tidak ada masalah dari sisi kesehatan,” jelasnya.

Meski demikian, ia tetap menekankan pentingnya SPPG untuk memastikan seluruh makanan yang disajikan memenuhi standar kebersihan dan kelayakan konsumsi.

“SPPG lebih meningkatkan pengecekan makanan sebelum disajikan saja,” katanya.

Ia berharap kejadian ini menjadi perbaikan bagi pihak sekolah maupun penyedia makanan agar insiden serupa tidak terulang, terutama karena program MBG bertujuan meningkatkan gizi siswa secara aman dan berkualitas. ldw/jef