PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Palangka Raya menorehkan capaian membanggakan dengan berhasil melunasi seluruh utang yang sempat membebani keuangan rumah sakit dalam dua tahun terakhir. Total utang sebesar Rp124 miliar yang terbentuk pada periode 2023–2024 kini dinyatakan lunas sepenuhnya.
Keberhasilan tersebut merupakan hasil penerapan disiplin anggaran dan strategi efisiensi di berbagai sektor operasional di bawah kepemimpinan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Doris Sylvanus dr Suyuti Syamsul.
“Kunci utama kami adalah disiplin anggaran. Semua kegiatan kami rencanakan dengan baik agar pengeluaran tidak melebihi kemampuan keuangan rumah sakit,” ujar Suyuti saat ditemui di Palangka Raya, Kamis (13/11).
Ia menjelaskan, pelunasan dilakukan secara bertahap melalui perencanaan keuangan yang tertib dan penghematan di berbagai lini. Selain itu, pihaknya juga memperketat prioritas kegiatan agar hanya program yang benar-benar memberikan dampak bagi masyarakat yang dijalankan.
“Kami tidak lagi menjalankan semua kegiatan sekaligus. Hanya kegiatan yang benar-benar berdampak bagi masyarakat yang kami jalankan,” tambahnya.
Langkah efisiensi juga diterapkan melalui negosiasi harga dengan penyedia obat dan alat kesehatan. Menurut Suyuti, strategi pembelian dalam jumlah besar terbukti mampu menekan biaya secara signifikan.
“Kalau dulu kami hanya dapat diskon sekitar 10 persen, sekarang kami negosiasi hingga 30 persen. Caranya, kami membeli dalam volume lebih besar agar harga lebih efisien,” jelasnya.
Dengan strategi tersebut, RSUD Doris Sylvanus kini memiliki ruang fiskal yang lebih sehat, memungkinkan rumah sakit untuk menjaga keberlanjutan pelayanan kepada masyarakat tanpa tekanan beban keuangan yang berat.
Meski demikian, Suyuti menegaskan bahwa pengelolaan utang tetap menjadi bagian dari dinamika operasional rumah sakit besar.
“Untuk tahun 2025, tentu ada tagihan baru. Biasanya, obat-obatan itu dipinjamkan dulu dan baru ditagih empat bulan kemudian. Jadi wajar jika masih ada siklus pembayaran yang berjalan,” katanya.
Dengan kondisi keuangan yang semakin stabil, RSUD Doris Sylvanus kini berfokus pada peningkatan mutu pelayanan, pengembangan fasilitas, serta peningkatan kompetensi tenaga medis dan kesehatan.
“Setelah beban utang terselesaikan, kami bisa lebih fokus untuk memperbaiki kualitas layanan dan memaksimalkan peran rumah sakit sebagai rujukan utama di Kalimantan Tengah,” pungkas Suyuti. ldw





