Hukrim  

Bisnis Sabu, 2 Kakak Adik di Kotim Ditangkap

Bisnis Sabu, 2 Kakak Adik di Kotim Ditangkap
PENANGKAPAN-Personel kepolisian ketika melakukan penangkapan di kamar hotel dan rumah. FOTO ISTIMEWA

SAMPIT/TABENGAN.CO.ID – Satresnarkoba Polres Kotawaringin Timur (Kotim) kembali mencatat pengungkapan besar. Dalam waktu hanya satu jam, Jumat (21/11), dua pria yang ternyata kakak beradik Muhammad Anshori dan M Alamsyah ditangkap di dua lokasi berbeda. Total sabu yang disita mencapai 19,41 gram.

Kasat Narkoba Polres Kotim AKP Suherman mengatakan pengungkapan pertama terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Informasi masyarakat mengenai aktivitas transaksi mencurigakan di Jalan Pelita langsung ditindaklanjuti. “Pelaku kami amankan di sebuah hotel,” ujarnya, Rabu (26/11).

Di kamar nomor 2 Hotel Berkat Indah 1, polisi mendapati Anshori beserta empat paket sabu seberat 4,17 gram di dalam tas selempang hitam. Turut diamankan timbangan digital, plastik klip, sedotan, handphone, kartu SIM dan helm yang dijadikan tempat menyembunyikan alat bukti. Penangkapan berlangsung tanpa perlawanan, kemudian Anshori digelandang ke Polres Kotim dan dijerat Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UU Narkotika.

Tak sampai satu jam berselang, laporan lain masuk. Ada pengedar yang kerap beroperasi di Jalan Ketapi 3. Tim langsung bergerak.

Di rumah M Alamsyah (45), polisi menemukan tiga bungkus sabu seberat 15,24 gram di dalam sebuah brankas, lengkap dengan timbangan digital, sendok takar, plastik klip, serta ponsel Samsung A52 yang diduga dipakai untuk transaksi. Alamsyah mengakui barang bukti tersebut miliknya. Ia langsung diamankan dan dijerat Pasal 114 ayat (2) atau Pasal 112 ayat (2) UU Narkotika.

Menariknya, meski keduanya kakak beradik, Suherman menegaskan pengungkapan tersebut berasal dari dua laporan berbeda. “Tidak ada keterkaitan penyelidikan antara keduanya. Ini murni dua kasus terpisah,” jelasnya.

Ia menambahkan, Satresnarkoba akan terus memperkuat pengawasan di wilayah yang rawan peredaran sabu. “Terima kasih kepada masyarakat yang berani melapor. Informasi seperti ini sangat penting untuk memutus mata rantai narkoba,” tegasnya. ist