PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID- Lembaga Perempuan Dayak Daerah (LPDD) Kota Palangka Raya selenggarakan lokakarya perempuan Dayak pertama di Kota Palangka Raya. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Museum Balanga pada Kamis, 27 November 2025 tersebut, dihadiri lebih dari 50 peserta mewakili berbagai organisasi masyarakat yang ada di Kota Palangka Raya.
Kegiatan lokakarya LPDD Kota Palangka Raya mengusung tema “Peran Perempuan Dayak Melestarikan Bahasa Dayak dan Penggerak Ekonomi Kreatif Keluarga”.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Acara, Tri Margini, SE menyampaikan bahwa kegiatan lokakarya diisi dengan berbagai kegiatan kreatif ada seminar, kegiatan ekonomi kreatif meronce dan menganyam, sosialisasi Goyang Borneo, dan pembagian bibit lombok, pisang dan alpukat.
Tri Margini berharap melalui acara ini perempuan Dayak semakin memahami peran penting dalam mewarisi bahasa Dayak kepada generasi muda dan mampu mendukung keluarga melalui ekonomi kreatif.
Ketua LPDD Kota Palangka Raya, Dr Tati Budayanti Usop, S.T., M.T, dalam sambutannya menegaskan, perempuan Dayak memiliki peran sangat sentral dalam menjaga keberlangsungan budaya Dayak di tengah arus modernisasi dan perkembangan teknologi yang semakin cepat.
Harus disadari bahwa terjadinya pergeseran nilai dalam praktik budaya khususnya dalam menggunakan bahasa daerah sendiri. Tati mengungkapkan, sangat diperlukan upaya terencana untuk mencegah terkikisnya budaya Dayak.
Selanjutnya Tati juga mengharapkan bahwa perempuan Dayak harus terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi keluarga melalui ekonomi kreatif salah satunya pengembangan budidaya pisang kultur jaringan. Pisang dengan segala produksi turunannya diharapkan dapat memberikan alternatif dalam peningkatan ekonomi dalam keluarga melalui UMKM yang ada.
Kegiatan Lokakarya tersebut mendapat atensi dan apresiasi dari Pemerintah Kota Palangka Raya dan dibuka oleh Wakil Wali Kota Palangka Raya Achmad Zaini. fasb





