Lokakarya Perempuan Dayak Kota Palangka Raya Melestarikan Bahasa Daerah dan Membangun Ekonomi Keluarga

Lokakarya Perempuan Dayak Kota Palangka Raya Melestarikan Bahasa Daerah dan Membangun Ekonomi Keluarga
LOKAKARYA- Wakil Wali Kota Palangka Raya Ir. H. Achmad Zaini, MP bersama Sekretaris DAD Provinsi Kalteng Yulindra Dedy Lampe, STP, M.Si, Ketua Forum Damang dan Adat Kalteng, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Palangka Raya, Penasehat LPDD Kota Palangka Raya Mutiara Usop, Ketua LPD Provinsi Kalteng dan Ketua LPDD Kota Palangka Raya Dr. Tari Budayanti Usop, ST., MT dan Ketua Panitia Penyelenggara Tri Margini, SE. TABENGAN/ISTIMEWA

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID- Perempuan Dayak, terutama para ibu, memiliki peran penting dalam mewariskan bahasa ibu (bahasa daerah) kepada anak-anak melalui komunikasi sehari-hari di rumah. Mereka menjadi penjaga agar bahasa Dayak tetap digunakan di tengah arus globalisasi. Selain itu, perempuan Dayak juga mahir membuat berbagai kerajinan seperti anyaman (tas, tikar, topi), manik-manik, serta kain tenun khas Dayak. Produk-produk ini bernilai ekonomi tinggi dan menjadi sumber pendapatan bagi keluarga.

Menjawab tantangan semakin menurunnya minat generasi muda dalam menggunakan bahasa Dayak sebagai bahasa daerah, Lembaga Perempuan Dayak Daerah (LPDD) Kota Palangka Raya yang dipimpin oleh Dr. Tari Budayanti Usop, ST, MT, melaksanakan kegiatan “Lokakarya Perempuan Dayak dalam Melestarikan Budaya (Bahasa Daerah) dan Penggerak Ekonomi Kreatif Keluarga” pada Kamis, 27 September 2025. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Museum Balanga, Jalan Cilik Riwut Km 2,5 Palangka Raya, pukul 08.00–15.00 WIB.

Ketua Panitia Tri Margini, SE, menjelaskan bahwa lokakarya ini bertujuan memberdayakan perempuan Dayak agar mampu berperan aktif dalam melestarikan bahasa daerah sekaligus mengembangkan potensi ekonomi kreatif berbasis budaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan komunitas.

Lokakarya ini mendapat dukungan penuh dari Wakil Wali Kota Palangka Raya, Ir. H. Achmad Zaini, MP, yang secara resmi membuka kegiatan. Beliau menyampaikan antusiasme serta harapannya agar perempuan Dayak Kota Palangka Raya dapat terus bersinergi dalam melestarikan bahasa Dayak kepada generasi muda.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris DAD Kalteng (Yulindra Dedy Lampe, STP, M.Si), Ketua Forum Damang dan Adat Kalteng, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Palangka Raya, Kepala Museum Balanga, Penasehat LPDD Kota Palangka Raya (Mutiara Usop), perwakilan LPD Provinsi Kalteng, serta Camat Kota Palangka Raya.

Narasumber dalam lokakarya meliputi Pakar Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta (Dr. Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan, S.Sos, M.T., CPR., CICS.), perwakilan Balai Bahasa Provinsi Kalteng, Dinas Pariwisata Kalteng, serta akademisi bidang budaya dari Universitas Palangka Raya.

Kegiatan ini diikuti dengan sangat antusias oleh 120 peserta yang terdiri dari anggota LPD Kalteng, LPD Kota Palangka Raya, LPD cabang kabupaten/kota, Ketua dan anggota GOW, Wanita Batamad, serta kalangan akademisi. Selain lokakarya, kegiatan juga diisi dengan Pengukuhan Pengurus LPD Cabang Kota Palangka Raya, sosialisasi Goyang Borneo, Maronce Manik, Bazar UMKM (produk olahan pisang, manik-manik perhiasan, kain batik Kalteng, dan lainnya), penjualan alpukat hasil panen lahan gambut Kecamatan Sebangau, penjualan bibit pisang hasil kultur jaringan, serta pembagian bibit cabai gratis dan door prize.

Harapannya, kegiatan ini dapat membekali perempuan Dayak dengan strategi untuk meneruskan penggunaan bahasa daerah kepada generasi muda melalui pendidikan informal di lingkungan keluarga, serta memberi keterampilan ekonomi kreatif guna menunjang perekonomian keluarga. (LPDD Kota Palangka Raya, 2025)/ist