BRASILIA/tabengan.com – Sebuah rekaman luar biasa yang menunjukkan seorang pria penduduk asli yang telah hidup sendirian di Hutan Hujan Amazon selama lebih dari dua dekade telah dirilis. Pria yang diyakini berusia 50-an, tampaknya dalam keadaan sehat saat dia menggunakan kapaknya di pohon saat terekam kamera untuk pertama kalinya.
Banyak penduduk asli di berbagai hutan yang membentuk Amazon telah dibunuh dan diusir oleh petani dan penebang yang datang. Pria itu dianggap satu-satunya yang selamat dari satu kelompok beranggotakan enam orang yang tewas dalam sebuah serangan pada 1995.
Badan pemerintah Brasil yang didedikasikan untuk melindungi kepentingan dan budaya penduduk asli negara itu, Funai – telah memantau pria itu sejak 1996. Namun, tidak ada kontak yang pernah dibuat.
Altair Algayer, koordinator regional Funai untuk Negara Bagian Rondonia mengatakan kepada The Guardian, pria itu jelas-jelas tidak ingin berurusan dengan masyarakat modern.
“Ini adalah tanda perlawanannya, dan sedikit penolakan, kebencian, mengetahui kisah yang ia lalui,” jelas Algayer sebagaimana dilansir Sky News, Jumat (20/7).
“Dia dalam kondisi sangat baik, berburu, memelihara beberapa perkebunan pepaya, jagung. Dia memiliki kesehatan yang baik dan bentuk fisik yang baik melakukan semua latihan itu.”
Pria dikenal sebagai “lelaki pribumi di dalam lubang”, sampai sekarang satu-satunya penampakan dirinya yang dipublikasikan adalah dalam film dokumenter Brasil berjudul Corumbiara – dinamai berdasarkan wilayah Rondonia – pada 1998.
Dia diketahui berburu babi hutan, burung dan kera dengan busur dan anak panah, dan juga memasang perangkap untuk mangsanya menggunakan lubang-lubang tersembunyi yang dipenuhi kayu yang diasah.
Funai – yang memiliki kebijakan tidak campur tangan dengan penduduk asli – percaya ada banyak suku lain yang tinggal di Amazon yang belum dihubungi, dengan perkiraan saat ini di Brasil saja ada 113 suku.o-zon