PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Warga Kompleks Kalibata Blok D Jalan Jalur II Palangka Raya, Rabu (17/5) sekitar pukul 19.30 WIB, digegerkan oleh munculnya seekor ular besar yang diyakini jenis King Cobra sepanjang 3,18 meter.
Jhon, warga setempat, menuturkan, ular berbisa tersebut sudah terlihat sejak Selasa (16/5) malam. Sempat digonggong anjing, kemudian menghilang di balik semak belakang rumah warga.
Tadi sekitar pukul 19.30 WIB, lanjut Jhon, ular tersebut keluar lagi dan bersembunyi di balik terpal biru. Ketika dikejar warga, ular tersebut sempat melawan.
“Ngeri pak, ketika akan menyerang ular tersebut bisa berdiri lebih dari 1 meter dan menyemburkan sesuatu dari mulutnya,” tutur Jhon.
Saat dilempar dengan kayu, ular tersebut malah masuk ke dalam bemper belakang mobil Avanza milik Budi, warga setempat. Puluhan warga dengan bermacam cara, berusaha mengeluarkan ular tersebut dari dalam bemper mobil, dari melemparnya dengan bubuk garam, mengasapinya menggunakan tabak telur, sampai menyemprotnya menggunakan air, namun tetap tidak berhasil mengusir ular tersebut dari dalam bemper.
Kabar teror ular King Cobra ini cepat menyebar terutama di media sosial. Hingga dalam waktu singkat, lokasi tersebut didatangi oleh beberapa anggota Damkar dan anggota DAD Palangka Raya untuk membantu menangkap ular tersebut.
Penangkapan ular tersebut selain berlangsung dramatis dan hingga pukul 22.30 WIB, karena ular tidak mau keluar dari bemper mobil. Ketika ada salah seorang warga menyarankan agar mobil sedikit dimajukan dan lalu dimundurkan, dan ternyata upaya tersebut manjur, ular keluar dari benper mobil.
Ketika ular itu akan masuk ke dalam rumah salah satu warga, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, beberapa warga terpaksa membunuh ular tersebut.
Beberapa warga menduga, ular besar tersebut masuk ke pemukiman penduduk kemungkinan karena mencari makan seperti tikus atau ular kecil lain, atau kemungkinan ular tersebut bertelur di sekitar belakang rumah warga. Karena sudah beberapa kali kepergok warga ular tersebut tetap tidak menjauh dari beberapa rumah di sini.
Sesuai kepercayaan beberapa warga setempat, bangkai ular tersebut kemudian dibungkus kain putih untuk kemudian dikuburkan. dor