PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberhentikan sementara 18 orang perangkat pertandingan dari Liga 1 dan Liga 2. Ke-18 perangkat itu terdiri dari delapan wasit dan 10 asisten wasit. Keputusan itu diambil setelah PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengadakan pertemuan untuk melakukan evaluasi.
Manajemen Kalteng Putra melalui General Manager Hasanuddin Noor mengatakan, langkah yang diambil PSSI itu dinilai sudah tepat. Keputusan memberhentikan wasit dan asisten wasit ini menjadi pembelajaran bagi perangkat pertandingan yang lainnya, agar tetap menjaga netralitas dalam memimpin pertandingan.
“Jadi kata kunci itu adalah wasit. Sehatnya suatu pertandingan, kualitasnya suatu pertandingan dan bagusnya pertandingan berjalan dengan baik, lancar dan proporsional keputusannya, tetap dari wasit. Maka kode etik dan aturan-aturan wasit memang harus diterapkan, jadi independesia dari wasit itu sangat kita tuntut untuk kemajuan sepakbola kita,” kata Hasanuddin, Kamis (18/5).
Kalteng Putra, salah satu tim Liga 2 melayangkan surat protes kepada PSSI karena wasit Sarwanto asal Cilacap yang memimpin pertandingan antara PS Mojokerto Putra dan Kalteng Putra, dianggap memberikan sejumlah keputusan yang banyak merugikan Kalteng Putra. Puncaknya dua kali penalti untuk tim tuan rumah. Keputusan tersebut dianggap mencederai prinsip sportivitas yang seharusnya ada pada pertandingan sepakbola profesional.
Permintaan Kalteng Putra untuk evaluasi wasit itu direspons dan ditindaklanjuti oleh PSSI dan PT LIB. Ini terbukti dari pemberitaan dari sejumlah media nasional memublikasikan nama wasit dan asisten wasit yang dianggap tidak netral dalam memimpin pertandingan, termasuk Sarwanto, wasit asal Cilacap dan asisten wasit AR (Sulsel) yang memimpin pertandingan PS Mojokerto Putra VS Kalteng Putra, Minggu (14/5) lalu.
Menurut Hasanuddin, protes yang dilayangkan oleh manajemen bukan hanya untuk kepentingan Kalteng Putra, tetapi kepentingan secara luas untuk persepakbolaan di Indonesia. Sportivitas itu tidak hanya datang dari pemain, tetapi juga wasit. Karena segala hal yang terjadi di dalam lapangan sepabola, baik wasit maupun asisten wasit, menjadi satu kesatuan. Untuk itu wasit perlu dibenahi.
Protes yang dilakukan Kalteng Putra ini sudah berdasarkan acuan. Dan tidak hanya tim asal Bumi Isen Mulang ini saja yang melakukan protes terhadap kepemimpinan wasit, tetapi juga tim lain yang merasa dirugikan dengan keputusan wasit juga ikut melayangkan surat protes. yml