Tabrakan Kelotok, 1 Tewas, 2 Hilang

PANGKALAN BUN/tabengan.co.id – Kelotok bermuatan bahan bangunan dan kelotok bermuatan tandan buah sawit (TBS) nertabrakan di Tanjung Api Api DAS Kumai ,Desa Sei Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, Senin (19/11) pukul 23.30 WIB malam.

Akibat kecelakaan air tersebut, Muhammad Ridwan (5) meninggal dunia dan 2 korban masih dalam pencarian Tim Gabungan.

Kepala Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kumai Capt Wahyu Prihartono menjelaskan bahwa korban baik yang telah meninggal dunia dan belum ditemukan semuanya anak anak. Kedua korban yang hilang, Suman Zaedan Fahrezi (2 tahun 6 bulan) dan Raihan (1)

Kronologis kejadian, malam itu perahu klotok bermuatan material bangunan dan penumpang sebanyak 16 orang termasuk motoris. Kelotok berangkat dari pesisir pantai Kumai menuju Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai. Namun belum sampai tujuan perahu klotok bertabrakan dengan klotok lainnya bermuatan TBS yang berangkat dari Teluk Pulai menuju pelabuhan pribadi H Nurdin Kumai. Insiden itu tepat di Tanjung Api Api DAS Kumai, Desa Sungai Kapitan.

“Kami mendapatkan laporan kejadian itu pada pukul 01.00 WIB dan langsung berkoordinasi perihal kejadian itu, termasuk melapor kepada Bupati Kobar Hj Nurhidayah, atas kejadian itu satu orang meninggal dunia dan dua orang belum ditemukan,”kata Wahyu Prihartono.

Wahyu pun menambahkan, pihaknya masih melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan dan tim juga tengah berupaya untuk melakukan pengangkatan terhadap kelotok yang tenggelam.

“Kelotok yang bermuatan material 30 sak semen dan satu dam batu Koral itu begitu menabrak terjadi kebocoran kemudian tenggelam, berdasarkan keterangan dari motoris, karena minimnya penerangan,” ujar Wahyu.

Dengan adanya peristiwa itu, Bupati Kobar Hj Nurhidayah, Selasa (20/11), langsung meninjau ke TKP di Tanjung Api api DAS Kumai. Bupati didampingi Kapolres kobar AKBP Arie Sandy ZS, Kepala KSOP Kumai Capt Wahyu Prihartono, Kepala Dinas Perhubungan Kobar Hermon F Lion dan Kepala BPBD Kobar Petrus Rinda, serta Komandan Pos TNI AL Kumai Sudjito.

“Atas nama pribadi dan Pemkab Kobar, kami menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian ini, semoga ke depannya tidak terulang kembali, ” ucap Bupati Kobar.

Menurut Bupati, saat ini Pemkab Kobar bersama KSOP Kumai tengah gencar mengkampanyekan perihal keselamatan pelayaran, bahkan kegiatan itu mendapatkan dukungan dari Kementerian Perhubungan.

“Dengan adanya kejadian ini sebagai evaluasi bagi kita, semua perihal keselamatan pelayaran terutama penggunaan safety seperti life jaket dan kelayakan kapal,” kata Hj Nurhidayah usai meninjau lokasi terjadinya kecelakaan tersebut.

Sementara itu, Kapolres Kobar AKBP Arie Sandy ZS mengatakan, pihaknya dalam penyelidikan kecelakaan itu bekerja sama dengan Ditpolair Polda Kalteng.

“Kami join investigasi dengan Ditpolair Polda Kalteng, dan berdasarkan hasil pemeriksaan awal kedua kelotok itu, tidak lengkap atau tidak laik berlayar, karena tidak dapat lengkapi keselamatan pelayaran maupun kondisi kapal,” katanya.

Kapolres menambahkan, nanti dalam pemeriksaan selanjutnya akan dikembangkan bagaimana proses kejadian, termasuk dikembangkan asal muasal barang yang dibawa termasuk bobot muatan akan diperiksa.

“Untuk motoris yang membawa sawit, tengah dilakukan pemeriksaan, sedangkan motoris yang membawa material bangunan dalam pengobatan karena mengalami luka. Yang jelas, kedua kelotok itu tidak dilengkapi sesuai SOP yang ada,” ujar Kapolres.c-uli