PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Pelaku usaha kerajinan rotan di Kalimantan Tengah, optimistis akan terus bertumbuh di era pasar bebas. Masih melimpahnya bahan baku rotan, sebagai faktor pendukung usaha ini akan terus eksis. Bahkan peminat hasil kerajinan rotan juga bertambah, utamanya dari mancanegara.
Optimisme ini diungkapkan salah satu perajin rotan di Palangka Raya, Esly S Lambung, saat dibincangin Tabengan, Rabu (21/11). “Kita ini memiliki hutan yang sangat luas. Tanaman jenis rotan pun masih melimpah. Hasil ala mini dapat dijadikan aneka kerajinan tangan yang tentunya memiliki nilai jual tinggi,” kata Esly.
Ia mengakui, beberapa tahun ini mengambil bahan setengah jadi dan bahan jadi dari berbagai daerah di Kalteng. Menurutnya, rotan yang dihasilkan dari hutan Kalteng memiliki kualitas terbaik dan memiliki kemungkinan untuk menjadi barang ekspor ke luar negeri. Adapun rotan maupun hasil kerajinan setengah jadi berbahan rotan, Ia beli dari daerah Barito Utara, Katingan, Kapuas, Pulang Pisau,dan lainnya.
“Saya ambil contoh, rotan dari Barito Utara itu memiliki kualitas yang bagus dan begitu kuat. Bahkan sebuah tas dari rotan mampu bertahan hingga lebih dari 10 tahun,” bebernya. Di usianya yang kini telah mulai lanjut, Esly masih tetap merangkul para pengrajin dari luar berbagai daerah di Kalteng untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Produk tersebut dikumpulkan di tempatnya untuk kemudian dipasarkan ke berbagai daerah di tanah air. “Karena produk kita ini berkualitas, jadi kita harus mampu untuk menembus pasar nasional hingga internasional,” tandasnya.
Ia pun mengakui peran Pemprov Kalteng terhadap perkembangan industri rotan sangatlah bagus. Mulai dari proses pendampingan, pemasaran bahkan pelatihan mengenai kesiapan ekspor telah dilakukan. “Selain karena memang pangalaman pribadi, juga karena adanya perhatian dari Pemprov Kalteng terhadap industri kerajinan rotan ini,sehingga kami jadi semakin bersemangat,” pungkasnya. m-ybs