Ekobis  

Mebeler tetap Andalkan Kayu Lokal

PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Para pengusaha meubel di kota Palangka Raya, masih tetap mengandalkan bahan baku kayu yang diperoleh dari pedalaman Kalteng. Ini karena ketersediaan kayu di Kalteng masih cukup untuk usaha meubel. Dirman, seorang pengusaha meubel di Palangka Raya mengatakan, kayu bahan baku produk meubel diperoleh dari tempat penjualan kayu di Pahandut Seberang.

Harga kayu bervariasi, tergantung dari jenisnya. Meranti misalnya, saat ini harganya Rp2 juta/kubik, kayu benuas Rp3,5 juta/kubik. “Harganya memang segitu, karena dibawa dari pedalaman,” katanya saat diwawancara Tabengan, Minggu (25/11). Kayu jenis meranti dan benuas menjadi bahan baku utama untuk kusen pintu, kusen jendela daun pintu dan daun jendela serta lainnya.

Untuk pintu dari meranti, Ia menjualnya Rp500 ribu/buah dan kusen jendela dari kayu benuas dihargai per meter Rp35 ribu. Memasarkan produk olahan kayu tidaklah sulit, karena Dirman telah memiliki jaringan pasar yang cukup luas di kota Palangka Raya.

Biasanya Ia menjualnya kepada para developer atau pengembang perumahan yang ada di kota Palangka Raya. Pesatnya perkembangan bisnis properti di kota Palangka Raya, membuat usaha meubel terus berkembang. “Developer perumahan membeli dalam jumlah banyak, diperlukan waktu untuk menyelesaikan pesanan mereka,” imbuhnya.

Sebenarnya banyak tawaran kayu dari luar Provinsi Kalteng, namun biaya pengiriman serta kualitasnya masih kurang dibanding kayu lokal. “Kualitas kayu local masih terbaik, konsumen juga lebih suka kayu lokal,” katanya. m-ybs