PANGKALAN BUN/tabengan.co.id – Tim Gabungan pencarian korban tabrakan perahu kelotok yang terjadi pada Selasa (20/11) lalu, akhirnya dengan resmi menutup operasi pencarian terhadap 2 korban yang belum ditemukan yaitu Zaidan Suman Fahrezi (2,5) dan Raihan (18 bulan). Namun pihak keluarga korban tetap akan melakukan pencarian.
Penutupan secara resmi operasi pencarian kedua korban tersebut ditandai dengan digelarnya rapat penutupan operasi pencarian.
Rapat dipimpin Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah, dihadiri Indra Saputra Koordinator Pos SAR Pangkalan Bun, Kepala Dinas Perhubungan Kobar Hermon F Lion, yang mewakili Kepala KSOP Kumai Timbul Sinurat, Kopolsek Kumai AKP Agus Priyo Wibowo, serta hadir juga keluarga korban.
Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah mengatakan, sesuai SOP Basarnas bahwa pencarian dilakukan selama 7 hari, sehingga berdasarkan kesepakatan baik Tim Gabungan dan pihak keluarga mulai Selasa (27/11) pencarian terhadap 2 korban berakhir.
“Meski pencarian sudah berakhir, namun Tim Gabungan tetap melakukan pemantauan, apalagi dari pihak keluarga menyampaikan akan tetap melakukan pencarian, hal itu bukan berarti kita tidak membantu apa yang dibutuhkan dalam pencarian itu,” kata Wakil Bupati Kobar, Senin (26/11)
Menurut Wabup, Pemkab kobar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Gabungan yang telah melakukan pencarian. “Tim Gabungan sudah berusaha maksimal dan mengerahkan semua personil untuk melakukan pencarian, kita hanya bisa berusaha namun Allah SWT yang menentukan semuanya,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu juga atas nama pribadi dan Pemkab kobar, Wabup Kobar Ahmadi Riansyah menyampaikan belasungkawa dan dukacita sedalam-dalamnya kepada keluarga korban, diharapkan keluarga korban tetap tabah.
“Untuk motoris kelotok sampai saat ini masih berproses yang ditangani Polda Kalteng, atas kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita dimana keselamatan dalam pelayaran itu sangat penting, kami menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian,” ujar Wakil Bupati.
Sementara Suman Syarifudin (33), ayah dari Zaidan Suman Fahrezi, salah satu korban yang belum ditemukan mengatakan dirinya bersama keluarga tetap akan melakukan pencarian dan berharap dapat menemukan jasad putra keduanya itu.
“Kami akan lakukan pencarian dengan melibatkan penyelam tradisioanal, jika selama ini telah melakukan penyisiran, maka kami akan tetap melakukan pencarian di TKP, ada kemungkinan putra kami ada dalam kelotok itu, karena saat itu putra kami dalam kondisi tidur dekat saya dan istri saya,” ucap Suman Syarifudin.
Dia pun menegaskan, pihaknya akan melakukan pengangkatan terhadap kelotok yang karam yang membawa semen dan batu koral itu.
“Saat itu kejadiannya begitu cepat dan kondisi sangat gelap, yang saya tau kelotok yang membawa sawit itu menabrak kelotok yang kami tumpangi, begitu kejadian saya pun berdiri tiba-tiba kelotok terbalik, saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya coba mencari Zaidan yang saat itu memang tidur di depan ibunya, kami tetap berharap masih ada harapan menemukan tubuh Zaidan dan kami akan lakukan pencarian semampu kami,”ucap Suman.
Suman juga berharap agar motoris dibebaskan dari jeratan hukum. Pasalnya selain masih saudara, motoris tidak bersalah karena dirinya bersama istri dan putranya itu sifatnya hanya menumpang.
“Kami mohon agar dibebaskan motoris dari jeratan hukum, kami ini menumpang, sudah risiko kami jika terjadi sesuatu, dan kami pun ucapkan terima kasih kepada Tim Gabungan yang telah berusaha keras melakukan pencarian,” ujar Suman.c-uli