Gelombang Tinggi, Kapal Kecil Belum Aman

SAMPIT/tabengan.com – Dalam sebulan terakhir, kondisi perairan di selatan Kalimantan, yaitu Laut Jawa masih kurang bersahabat. Apalagi sempat terjadi beberapa peristiwa kecelakaan, seperti tenggelamnya kapal tugboat Buana Superior dan KM Kirana I yang harus kembali ke Pelabuhan Sampit, meskipun sudah berlayar 82 mil dari muara Sungai Mentaya.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara H Asan Sampit, Nur Setiawan, mengungkapkan masih besar potensi terjadi gelombang laut tinggi di perairan Laut Jawa.

“Perlu waspada, saat ini tinggi gelombang masih berkisar 1-3 meter,” jelas Nur Setiawan, saat dikonfirmasi Tabengan, Jumat (25/1).

Dia menjelaskan dengan ketinggian gelombang 1-3 meter tersebut, sangat tidak dianjurkan untuk aktivitas pelayaran kapal nelayan, tongkang dan kapal feri. Menurutnya, gelombang laut yang aman untuk kapal nelayan jika ketinggiannya di bawah 0,75 meter.

Kemudian untuk tongkang yang aman untuk berlayar bila ketinggian gelombang berada di bawah 1,5 meter dan untuk kapal feri ketinggian gelombang yang aman apabila di bawah 2,5 meter.

“Untuk kapal kargo atau kapal besar, ketinggian gelombang laut yang aman adalah di bawah 4 meter,” terangnya.

Dengan kondisi tersebut, tentunya kapal-kapal yang akan datang atau berangkat dari Pelabuhan Sampit harus mempertimbangkan kondisi cuaca, hal ini untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu, Aswin Nur, Kepala Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, mengatakan hingga saat ini aktivitas para nelayan melaut masih normal. Dari pantauannya, gelombang di Pantai Ujung Pandaran kondisinya normal teduh, sehingga para nelayan masih bisa bekerja mencari ikan dan kepiting di laut.

“Untuk sementara ini Ujung Pandaran aman, begitu pula untuk aktivitas para nelayan,” katanya, Jumat (25/1).

Kepala PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Sampit Hendrik mengatakan pihaknya sudah mulai membuka lagi jadwal keberangkatan kapal yang sebelumnya ditutup pasca cuaca buruk. Yakni pada Selasa, 28 Januari pukul 20.00 WIB, dengan tujuan keberangkatan Sampit-Surabaya dan Sampit-Semarang.

“Informasi gelombang tinggi memang dari 22-29 Januari. Namun tanggal 28 Januari kita mulai buka jadwal lagi,” katanya, Jumat.

Dia belum mengetahui secara pasti berapa jumlah penumpang yang akan ikut jadwal tersebut, karena pihaknya baru melakukan sosialisasi jadwal pada Jumat ini. c-arb/c-may