Ekobis  

Kalteng Produksi Beras 424,3 ribu Ton

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) terus melakukan upaya peningkatan produksi beras di Kalimantan Tengah. Selama tahun 2018, jumlah produksi beras mencapai 424.392 ton. “Segala upaya kami selalu lakukan untuk meningkatkan jumlah produksi padi maupun beras di Kalteng dari persiapan tanam hingga pasca panen untuk para petani, pemerintah sejauh ini telah melakukannya secara maksimal,” ucap Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perternakan (DTPHP) Kalteng melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Irpan Rianto, Selasa (28/5).

Menurutnya, dengan luas tanam padi sekitar 250 ribu hektar lebih, kemudian dengan luas panen sekitar 237 ribu hektar ini menghasilkan produksi padi sebesar 754.834 ton selama 2018. “Dengan adanya penambahan luasan tanam padi ini produksi beras di Kalteng mencapai 424.392 ton dengan kebutuhan konsumsi beras hanya mencapai 303.241 ton. Atau artinya, produksi beras sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalteng,” jelasnya.

Sementara itu, lanjutnya, target pada tahun 2019 untuk lahan panen sekitar 250 ribu hektar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Maka dari itu, pemerintah memberikan bantuan dari bibit hingga mesin-mesin pendukung produksi. “Saya optimistis target ini akan tercapai karena pada tahun sebelumnya luas tanahnya naik maka pada tahun 2019 luas panen akan naik karena adanya carry over. Dimana yang ditanam pada tahun 2018 akan dipanen tahun 2019,” ungkapnya.

Diakuinya, luas panen yang meningkat belum tentu produksi pun sebanding karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat produksi. “Faktor cuaca serta lahannya kering atau tidak. Hal ini sangat menentukan produksi nantinya,” bebernya. Irpan mengutarakan, dalam meningkatkan produksi ini upaya pemerintah telah memberikan bantuan melalui program-program baik itu dari APBD maupun APBN. “Pemerintah sudah memberikan bantuan baik dari sarana produksi, pupuk dan sebagainya. Selain itu, mengupayakan bantuan alat-alat tanam canggih serta memberikan bagaimana cara paska panen agar tidak terjadi kelemahan hasil,” kata Irpan. m-sda