Ekobis  

Saldo Bermasalah, Saham Bank Mandiri Anjlok

PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dibuka turun ke level 7.800 per saham pada perdagangan, Senin (25/7) lalu. Harga BMRI ini turun dikarenakan adanya masalah perubahan saldo pada nasabah, beberapa waktu lalu. Ini yang menjadi sentimen negatif pergerakan saham Bank Mandiri.

“Iya, pada bukaan awal pekan ini, indeks harga gabungan saham (IHSG) BMRI turun ke level 7.800 per saham karena masalah saldo ini sangat memengaruhi,” ucap Branch Manager PT Sekuritas Pintraco Bursa Efek Indonesia Kalimantan Tengah, Bernanto Pardosi, Kamis (25/7).

Menurutnya, saham BMRI turun hampir 1 persen, pada saat penutupan hari sebelumnya level saham berada di 7.875 per saham. Setelah muncul berita terkait perubahan saldo yang membuat beberapa nasabah panik, sehingga menjadi pemberitaan, hal ini yang membuat pergerakan saham Bank Mandiri.

“Jadi memang isu-isu seperti ini membuat saham perbankan bisa terpengaruh, dalam bursa saham kan bergerak setiap harinya tergantung kejadian apa yang sedang berkembang,” ungkapnya.

Sepanjang pekan lalu, saham BMRI sudah mengakumulasikan penurunan, namun jika dilihat dalam sejak awal tahun saham BMRI masih naik.

“Kalau dihitung dari pekan lalu memang terjadi penurunan, tapi bila dilihat dari awal tahun cukup baik. Jadi di antara perbankan yang ada, saham BMRI termasuk cukup potensi,” ujarnya.

Setelah laporan keuangan Bank Mandiri terbit, sahamnya kembali naik dibuka pada level 7.875 per saham. Saham BMRI sebenarnya hampir support, sehingga membentuk candle warna hijau.

“BMRI turunnya hanya sehari, namun kemudian besoknya naik lagi. Jadi kalau dilihat trennya hampir support, tetapi ada masalah ini jadi turun. Sebenarnya dalam keadaan bagus,” bebernya.

Sementara itu, saham-saham bank BUMN lainnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) naik pada level 4.490 per saham, PT Bank Negara Indonesia stagnan pada level 8.900 per saham. Kemudian, bank swasta PT Bank Central Asia (BCA) naik menjadi 31.125 per saham. sda