PALANGKA RAYA/tabengan.com – Saling jawab statement antara Gubernur Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur (wagub) Habib H Said Ismail terkait penggunaan anggaran Nonton Bareng (Nobar) dan sahur bersama, mendapat tanggapan serius dari kalangan DPRD Provinsi. Legislator senior dari PKB HM Asera mengharapkan jangan sampai persoalan itu menimbulkan persepsi yang negatif dari masyarakat banyak.
“Gubernur dan wakil gubernur itu harus satu kata dan pendapat. Hal-hal yang kurang jelas atau tidak enak hati, janganlah dibicarakan di media dosial (medsos). Bicarakanlah empat mata,” ujar Asera kepada wartawan ketika ditemui di kediamannya, Minggu (11/6). Intinya bagaimana pun permasalahannya, wajib diselesaikan secara baik-baik.
Kondisi itu tentunya mengarahkan persepsi publik untuk menilai sikap dari pemimpin daerah. Masyarakat sekarang sudah bijaksana dan memiliki prinsip serta intelegensia politik yang tidak sembarangan. Artinya sudah mampu melihat, menilai, serta menanggapi persoalan. Apalagi ketika dipublikasikan secara terbuka, baik di Medsos atau media massa.
Dirinya juga menyesalkan, kenapa hal semacam itu harus dipertanyakan secara terbuka. Ironisnya tanpa adanya pembicaraan atau koordinasi dengan yang bersangkutan, bahkan dilakukan di kedua media yang jelas dibaca publik menyeluruh.
Untuk itu Wakil Ketua Komisi B tersebut menyarankan agar Wagub berhati-hati dalam berkomentar atau memberikan pernyataan di media. Apalagi hal-hal sensitif menyangkut persoalan internal, yang mencakup kinerja keduanya sebagai pemimpin daerah. Terlebih gubernur dan wagub merupakan dua sosok teladan, yang harus satu visi serta misi.
“Jangan sampai orang malah mempersepsikan terjadinya indikasi disharmonisasi. Siapapun yang membaca di medsos atau media massa, jelas akan menilai apa yang terjadi. Jadi kita tidak ingin orang malah memberikan penilaian yang negatif,” ucap Anggota Dewan dari Dapil V yang meliputi Pulang Pisau dan Kapuas tersebut.
Asera juga sangat mengharapkan persoalan itu tidak berkembang dan bisa segera diselesaikan. Dirinya khawatir bisa saja berdampak bagi pembangunan dan problema lainnya. Salah satunya adalah kepercayaan masyarakat terhadap pemimpinnya.
Dirinya menegaskan apabila semakin mencuat dan ada poin yang mengharuskan pihaknya turun tangan (titik yang menjadi kewenangan DPRD), maka bisa saja ada keputusan dari institusi itu. “Kami bisa membuat mosi tidak percaya kepada Wagub, apabila permasalahan ini semakin berkembang dan berdampak bagi penilaian masyarakat,” tegasnya.
Perlu diketahui sebelumnya Wagub Habib H Said Ismail mempertanyakan sumber penggunaan anggaran, untuk kegiatan Nobar final Liga Champion dan sahur bersama masyarakat di Rumah Jabatan (Rujab) Isen Mulang. Statemen yang disampaikan secara terbuka baik di Medsos dan media massa itu, tampaknya juga mendapat tanggapan dari Gubernur Sugianto Sabran. Orang nomor satu di Kalteng itu menyatakan sumber penganggaran untuk event tersebut, berasal dari dana pribadi.
Tentunya bukan berasal dari anggaran daerah atau hal-hal yang berkaitan, dengan pendanaan di pemerintahan. Dirinya menuturkan kegiatan yang dilakukan bersama publik itu, tidak menyalahi aturan.drn