PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah mencatat frekuensi kunjungan kapal laut selama Agustus 2019 meningkat 5,23 persen. Namun, kondisi ini berbanding terbalik dengan jumlah penumpang yang makin merosot. “Jumlah kunjungan yang sebelumnya hanya sebanyak 669, namun selama Agustus 2019 naik menjadi 704 kunjungan,” ungkap Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri, pekan lalu.
Yomin mengungkapkan, peningkatan frekuensi ini disebabkan adanya penambahan kunjungan kapal ke pelabuhan di Kalteng. “Secara rinci untuk pelabuhan Kumai ada sebanyak 31 kunjungan, pelabuhan Sampit 10 kunjungan. Kemudian, diikuti pelabuhan di Pulang Pisau dengan jumlah 10 kunjungan. Memang sampai saat ini masih didominasi dari pelabuhan Kumai,” jelasnya.
Kenaikan kunjungan kapal ke Kalteng diikuti pula dengan kenaikan volume muat barang sebesar 11,3 persen yang berasal dari bongkar barang 6,02 persen serta muat barang sebesar 13,51 persen. Pola volume arus barang selama April hingga Agustus tahun 2019 menunjukkan pola yang hampir sama dengan periode tahun 2018. Dilihat rata-rata volume arus barang hingga Agustus 2019 sebesar 1,39 juta ton per bulan, angka ini relative lebih tinggi dibandingkan periode 2018 yang hanya sebesar 1,34 juta ton per bulan.
Yomin mengakui, dengan kenaikan kunjungan kapal serta volume barang tidak diimbangi oleh bertambahnya jumlah penumpang yang mengalami penurunan. “Justru merosot hingga 25,63 persen yakni dari 49.508 pada Juli 2019 menjadi hanya 36.819. Penurunan ini dipengarahu oleh berkurangnya jumlah penumpang yang datang,” ucapnya.
Pasca terjadinya puncak aktivitas pada bulan Juni-Juli, jumlah penumpang terus mengalami penurunan. Kondisi ini sudah menjadi siklus tahunan. “Polanya sama dengan tahun lalu, pasca hari raya mengalami penurunan tajam terhadap aktivitas penumpang di pelabuhan,” bebernya.
Sementara itu, arus lalu lintas penumpang dan barang yang menggunakan angkutan laut masih didominasi oleh pelabuhan Kumai dan Sampit. Dari aktivitas 36.819 Jumlah penumpang datang/berangkat melalui Kumai mencapai 54,01 persen dan Sampit 44,61 persn persen dari keseluruhan lalu lintas penumpang. “Sedangkan untuk volume bongkar/muat barang terkonsentrasi melalui Sampit yang mencapai 1,50 juta ton atau sebesar 51,16 persen,” katanya. sda