tabengan.co.id – Alam Indonesia terkenal dengan hasil buminya yang kaya rempah-rempah. Namun baru sedikit saja yang memanfaatkan rempah-rempah menjadi produk dengan potensi usaha yang menjanjikan. Dewi Manjakani, warga Jalan Beliang, Palangka Raya, melihat peluang tersebut. Dewi merealisasikannya menjadi sebuah usaha yang ditekuninya sejak 3 tahun lalu. Omset dalam sebulan bisa didapatnya hingga Rp20juta.
“Usaha ini saya tekuni sejak 3 tahun lalu, hanya kami sekeluarga aja. Omset awalnya sehari bisa Rp4 juta. Tapi sekarang kotornya per bulan Rp15 juta sampai Rp20 jutaan,” katanya ketika ditemui Tabengan di tokonya di Jalan Beliang,Palangka Raya, Jumat (01/11).
Minuman rempah hasil produksinya telah mendapatkan ijin dari Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya. Minuman ini banyak peminatnya, khususnya kaum hawa. Produk yang dibuatnya secara spesifik untuk keperluan wanita. Harga kemasan 350 ml Rp15 ribu, kemasan 600 ml Rp20 ribu dan kemasan 1 ltr Rp30 ribu.
“Produk yang saya buat ini ada Sinom, Kunyit Asam Manjakani, Jahe Secang, Gula Asam juga bedak dingin. Semua berkaitan dengan kebutuhan khusus untuk wanita. Produk yang diminati adalah Kunyit Asam Manjakani, dari nama Dewi Manjakani. Sudah dapat sertifikat dari Dinas Kesehatan, jadi orang-orang yakin produk saya ini aman,” imbuhnya.
Dewi juga mengungkapkan, bahan baku sangat mudah, banyak di pasar. Jadi belum ada kendala bahan baku selama usahanya berlangsung. Kini Dewi memiliki pelanggan bukan hanya dari Palangka saja, tetapi juga dari Kalsel dan hampir seluruh wilayah Kalsel. Ia mengakui ada juga dari luar Kalimantan mengorder minuman rempah buatannya. Tetapi karena tanpa pengawet, begitu tiba ditujuan menjadi rusak.
“Pernah ada permintaan juga dari Jakarta. Tapi karena tanpa pengawet jadi rusak sampai tujuan. Karena dalam suhu ruangan cuma bertahan 1-2 hari. Tapi kalau dalam kulkas bisa seminggu. Kalau order dari Kalbar dan Kalsel masih berani,” kata Dewi. Dari hasil usahanya, Dewi dapat membantu keluarganya, terutama orangtuanya. dsn