tabengan.co.id – Live musik akustik menjadi alternatif yang saat ini trend bagi sebuah café, dalam menyuguhkan hiburan bagi pengunjungnya di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Di kala gempuran formasi musik, satu singer serta satu pemain gitar akustik dan lain-lain itu “merajalela”, band yang satu ini tetap eksis dijalannya.
Long Journey yang mengusung full band distorsi, masih tetap diminati dan sebagai entertaintment regular, di salah satu café terkemuka di kota cantik tersebut.
Mengusung genre yang berbeda macam musik rock, blues, atau bahkan ala-ala rock-rock ballad 80-90 an adalah sebuah eksistensi bagi band yang ada dijalur tersebut. Long Journey mencoba untuk tetap eksis di genre itu, walaupun di tengah perkembangan zaman yang lebih banyak mengarah pada EDM, indie, folk, hingga pop akustik.
Band yang satu dibentuk sejak 2016 silam, dengan personel yang sudah “bongkar pasang” beberapa kali. Saat ini formasi permanennya terus menyuguhkan entertaint, melalui tembang-tembang khas berbau rock n roll di masa-masa keemasan musik. Seperti, The Beatles, Rolling Stone, AC/DC, Scorpion, Bon Jovi, Deep Purples.
Lima personel yang ada di dalamnya, juga punya influence yang berbeda, walaupun mengarah pada genre yang sama. Pengalaman mereka dalam bermusik juga tidak diragukan, karena sudah melanglang buana diberbagai kota yang ada di Indonesia. Di luar band, para personel itu juga masing-masing punya side job lingkup musik yang beragam.
“Memang saat ini musik akustik jadi pilihan di beberapa café, namun kita tidak ingin merubah formasi yang ada. Kita tetap pada fullband dan distorsi,” ujar Steven, personel paling lama serta pendiri dari band tersebut.
Saat ini Steven dan kawan-kawannya tersebut kerap menjadi entertaint music di JS Kitchen N Lounge di malam Minggu atau malam lainnya.
Dirinya menilai menggunakan fullband juga memberikan suguhan yang sama bagi para penikmatnya. Banyak yang bilang fullband distorsi berisik, namun banyak juga yang nyaman atau menikmati alunan lagu-lagu khas yang disuguhkan.
Buktinya, ucap dia, tiap mereka manggung atau performance banyak pengunjung yang ikut bernyanyi bahkan request lagu. Tidak jarang mereka juga bisa bertransformasi membawakan lagu-lagu masa kini, apabila pengunjung ingin menyanyikan lagu sesuai request. Intinya dituntut serba bisa, agar mampu menyuguhkan hiburan yang optimal.
Untuk event juga tidak semata hanya stagnan di entertaintment café regular, namun juga di beberapa acara pentingnya lainnya. Seperti wedding, gathering hingga dinner dengan alunan lagu-lagu soft tanpa meninggalkan ciri khas atau karakter dari Long Journey itu sendiri. Didin Rakhmadin