Heboh Isu Penculikan Anak, Ortu Diminta Waspada

SAMPIT/tabengan.com – Akhir-akhir ini isu aksi penculikan anak ramai dibincangkan warga di kota Sampit, Kabupaten Kotim, termasuk juga di media sosial. Banyak warga menjadi ketakutan berlebihan dengan beredarnya isu-isu tersebut. Apalagi beredar kabar pelaku penculikan anak kerap menyamar menjadi tukang sales, tukang jualan gulali atau pengemis.

“Ya info yang saya dengar seperti itu. Mereka kerap menyamar dan sasarannya para anak kecil yang berkeliaran atau pun yang bermain di sekitar rumah tanpa ada pengawasan orang tua,” ungkap Sari (34) salah satu warga di Kecamatan Baamang kepada Tabengan Kamis (23/3).

Terpisah , Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kotim Forisni Aprilista, mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama para orang tua untuk meningkatkan kewaspadaannya, terutama ketika anak sedang berada di luar rumah.

“Sebenarnya mau di sekitar rumah pun kalau sudah ada orang yang berniat jahat pasti juga menjadi tidak aman. Yang terpenting itu kita harus meningkatkan pengawasan kita, jangan lengah,” ungkapnya Kamis (23/3).

Ia menyarankan para orang tua dapat memberikan pemahaman kepada anak agar tidak mudah berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenal. Maupun yang mengajak ke suatu tempat dengan iming-iming suatu barang. Setiap anak harus diedukasi agar hanya mau menuruti perintah dari orang yang dikenal saja seperti anggota keluarga dan lainnya.

Begitupula apabila menitipkan anak kepada pengasuh hendaknya pengasuh anak diberitahukan agar selalu menjaga dengan betul kemana anak tersebut bermain. Jangan sampai karena lengah terjadi hal fatal pada anak tersebut.

Isu penculikan sendiri diungkapkan Forisni juga sudah menjadi isu nasional. P2TP2A di seluruh Indonesia menurutnya telah diinstruksikan agar memberikan imbauan kepada orang tua untuk waspada dan selalu mengawasi buah hati mereka. c-may