KUALA KAPUAS/tabengan.com – Tragis. Hanya dalam hitungan bulan, 3 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) I Jangkang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Setelah Nanda (14) pada Mei lalu dan Riana (14) pada 25 November 2019, kali ini giliran Temi Rahardi (12) warga Desa Kaburan RT.01, Kecamatan Pasak Telawang yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Korban pertama kali dilihat dalam keadaan tergantung pada gelagar kamar tidurnya oleh kakak kandungnya sendiri, Una (28), yang saat itu bermaksud mau minta cabai ke rumah orang tuanya, Aman Rismas (52). Korban ditemukan gantung diri, Minggu (1/12) sekitar pukul 09.00 WIB.
Sesampai di rumah orang tuanya, alangkah kagetnya Unan ketika hendak ke dapur dan melewati kamar tidur adiknya, melihat tubuh adiknya tersebut sudah terjuntai dengan sebuah tali nilon warna hitam yang disambung nilon warna biru pada sebuah gelagar kamarnya.
Melihat pemandangan ini, Unan langsung berteriak minta tolong kepada warga, dengan maksud mencoba menolong dan menurunkan dengan harapan bisa diselamatkan. Mendengar teriakan keras meminta tolong tersebut, sontak warga berdatangan ke lokasi kejadian, namun usaha warga sia-sia. Sebab, pada saat diturunkan kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi. Hal ini dipastikan oleh pihak medis Puskesmas Jangkang saat memeriksa korban.
Kapolres Kapuas AKBP Esu Estu Utama melalui Kapolsek Kapuas Tengah Iptu Catur S. membenarkan kejadian tersebut. Saat ini pihaknya sudah melakukan olah TKP sekaligus mencari informasi apa motif korban nekat mengakhiri hidupnya dengan secara gantung diri.
“Setelah mendapatkan laporan dari warga, saya bersama anggota langsung mendatangi TKP. Pada saat kami datang korban sudah diturunkan dari tempat dirinya gantung diri. Untuk saat ini sebagaimana ciri-ciri orang gantung diri, yaitu lidah terjulur, mengeluarkan kotoran, serta tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuhnya. Untuk sementara korban murni meninggal karena gantung diri,” katanya.
Berdasarkan data, sebagaimana berita yang pernah dimuat Tabengan, tercatat sudah ada 3 kasus yang sama dalam periode 2019 dengan korban dari sekolah yang sama. Pertama, pada Mei, Nanda (14), dan 6 hari yang lewat Riana (14) pada 25 November 2019, dan kini giliran Temi Rahardi. c-yul