SAMPIT/tabengan.co.id – Jemaah travel haji dan umrah First Travel ternyata tidak hanya berasal dari wilayah Jakarta dan Pulau Jawa. Sejumlah warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) juga diketahui menjadi korban penipuan travel tersebut.
Lina (44), warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang mengaku, dirinya merupakan salah satu jemaah First Travel dengan lokasi pendaftaran agen di Sidoarjo, Jawa Timur. Dirinya sudah mendaftarkan diri secara rombongan sejak setahun yang lalu.
“Jadi kita itu daftar rombongan isinya keluarga semua, ada lima orang,” ungkapnya kepada Tabengan, Kamis (17/8). Dirinya pun mengaku sudah menyetorkan sebanyak Rp 85 juta dengan rincian satu orang Rp 17 juta. Dan dijanjikan akan berangkat umrah di bulan Desember tahun 2017.
Ia mendaftarkan diri di Jawa, dikarenakan dirinya saat itu mendapatkan tawaran dari keluarganya di Jawa yang memberitahukan bahwa ada agen travel umrah dengan biaya yang lebih murah dari agen lain. Ditambah ada pengalaman keluarga yang sudah pernah berangkat umrah menggunakan travel umrah tersebut.
“Tapi beberapa waktu lalu saya nonton TV dan ada pemberitaan mengenai agen travel ini, saya terkejut sekali karena kami sudah melakukan pelunasan dan juga sudah dijanjikan keberangkatan, ini saya lagi ngurus dan minta tanggung jawab agen,” keluhnya.
Saat ini ia pun berupaya dan mendesak agen travel yang berada di Jawa Timur untuk mengurus pengembalian uang yang telah pihaknya setor. Sebab ia sudah tidak yakin dirinya dan keluarga akan diberangkatkan oleh pihak agen yang berpusat di Jakarta itu.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kotim Samsudin mengimbau kepada masyarakat supaya teliti dan berhati-hati dalam memilih agen travel perjalanan umrah yang baik dan terpercaya. Ia berpesan kepada warga yang ingin menggunakan agen travel dalam keberangkatan umrah dan haji hendaknya menelusuri legalitas travel agen yang ditawarkan.
Kemudian juga dapat dilihat harga yang ditawarkan oleh pihak agen. Masyarakat Kotim diminta waspada dan tidak mudah percaya dengan penawaran agen travel yang menyediakan jasa ibadah umroh dan haji plus. Terutama agen travel yang tidak memiliki perijinan lengkap dan menawarkan promo harga yang terlalu murah.
“Jangan sampai tertipu dengan harga miring yang ditawarkan, apalagi kalau harga yang ditawarkan sangat jauh dari harga normalnya, masyarakat harus lebih teliti dalam memilih,” harapnya. c-may