Kapuas Siapkan 30 Peti Mati dan 100 Kantong Jenazah

KUALA KAPUAS/tabengan.co.id – Menyikapi ketidakpatuhan warga yang masa bodoh dengan anjuran pemerintah dalam turut serta mencegah sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19 agar tidak meluas, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kapuas menyiapkan 30 peti mati dan 100 kantong jenazah.
“Jujur kalau masyarakat kita tetap begini, masa bodoh dengan apa yang kita imbaukan dalam mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan, saya rasa percuma apa yang telah dilakukan  seluruh tim satgas selama ini. Sebab angka yang terpapar terus bertambah. Cobalah pelajari dan persentasekan angka kematian pasien Covid-19 di wilayah kita, tertinggi di  Kalteng, bahkan secara nasional,” kata Panahatan Sinaga, Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kapuas, Minggu (24/5/2020).
Melihat kondisi tersebut, lanjut Sinaga, pihaknya mengambil sikap yang terburuk saja lagi yaitu menyiapkan peti jenazah dan kantong mayat.
Dijelaskan, untuk Kabupaten Kapuas, variabel kasus konfirmasi positif Covid-19 mencapai 12,1 persen dan angka kesembuhan 16,1 persen, sementara untuk angka kematian/meninggal  sangat tinggi dengan kisaran 25,8 persen.
Jika dibandingkan dengan Kota Palangka Raya yang hanya 4,3 persen dan nasional 6,3 persen, ini menunjukkan angka kesembuhan di Kapuas masih lebih rendah dari Kota Palangka Raya dan nasional.  Sedangkan kematian atau meninggal di Kapuas sangat tinggi mencapai 25,8 persen, jauh lebih tinggi dibanding Palangka Raya dan nasional.
“Tingginya angka tersebut ditambah dengan kurangnya fasilitas dan tenaga medis, juga menjadi faktor bahwa masyarakat yang tidak patuh dan masa bodoh akan kesehatannya ditambah dengan fakta masyarakat yang datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan parah.  Hal terburuk sudah pasti akan terjadi pada saat diberikan perawatan,” ungkapnya.
Untuk itu, sekali lagi Sinaga mengimbau agar seluruh lapisan masyarakat Kapuas dapat sadar dan patuh terhadap apa yang dianjurkan sebagaimana protokol mengantisipasi penularannya. Sebab kalau sudah virus menulari, nyawa yang menjadi taruhannya, karena tidak memandang usia apabila sudah positif tertular. c-yul