SAMPIT/tabengan.com – Sungguh ajaib peristiwa yang dialami oleh seolah kakek warga Desa Sranggas Kecamatan Teluk Sampit Kotim, yaitu Nawi (60). Pria ini sebelumnya dilaporkan hilang sebulan yang lalu setelah terpisah dari kawan-kawannya saat berburu di hutan. Namun hebatnya, kakek Nawi ternyata mampu bertahan di dalam hutan selama satu bulan, sebelum akhirnya ditemukan warga, Rabu (20/9) lalu.
Kakek Nawi ditemukan oleh karyawan perusahaan PT Sumur Pandan Wangi, Desa Bakau, Kabupaten Seruyan. Saat ditemukan, kakek Nawi berada di menara pantau api milik perusahaan tersebut. Saat ditemukan kondisinya masih sehat, hanya saja kakinya bengkak, kemungkinan besar akibat berjalan jauh di dalam hutan selama satu bulan.
“Alhamdulillah kakek Nawi sudah ditemukan dalam keadaan masih hidup, dan sudah dijemput tadi siang oleh kami bersama pihak keluarganya,” ujar Kapolsek Samuda Ipda Hamdan Samudro, Rabu (20/9).
Kakek Nawi menghilang pada tanggal 17 Agustus 2017 lalu. Saat itu dia terpisah dari empat orang teman saat berburu di hutan. Polisi bersama Tim SAR dan juga warga sekitar berusaha melakukan pencarian beberapa hari di daerah tersebut, namun tak berhasil ditemukan.
Lama menghilang, pihak keluarga hanya bisa pasrah dengan keadaan tersebut. Keluarga kakek Nawi tidak menduga bahwa korban masih hidup. Apalagi saat itu telepon seluler yang dibawa korban sudah tidak aktif dan tidak dapat dihubungi lagi.
Namun ternyata umur korban masih panjang, karena Rabu (20/9) dini hari, satpam PT Sumur Pandan Wangi melihat seseorang yang berada di menara pantau api perusahaan tersebut. Sehingga mereka langsung memeriksanya.
Setelah itu, mereka menanyai kedatangan korban ke menara tersebut, dan korbanpun menjelaskan bahwa dirinya tersesat dihutan, dan meminta agar satpam tersebut menghubungi keluarganya yang berada di Kecamatan Teluk Sampit. Setelah itu, barulah pihak keluarga langsung berangkat ke perusahaan tersebut untuk melakukan penjemputan bersama anggota polisi dan ketua RT setempat.
Selama di dalam hutan, kakek nawi bertahan hidup dengan memakan buah-buhan yang ditemukannya di hutan dan dedaunan. Selain itu, terkadang dia juga makan burung yang diburunya atau saat dia menemukan sarang burung ketika memanjat pohon.
Untuk menemukan jalan pulang, setiap hari kakek Nawi memanjat pohon yang cukup tinggi untuk melihat kalau saja ada bangunan rumah penduduk ataupun tower. Setelah berhari-hari berjalan di dalam hutan, kakek Nawi akhirnya melihat tower pemantau api milik perusahaan perkebunan kelapa sawit. Secara perlahan dia mendatangi tower tersebut, hingga akhirnya ditemukan oleh satpam perusahaan. c-arb