PALANGKA RAYA/tabengan.com- Terdapat kurang lebih 3678 debitur dari segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Bank Mandiri. Baik small medium enterprises (SME) atau UKM, mikro maupun produk konsumtif KPR. Dengan total kurang lebih Rp399, 024 miliar.
Area Head Bank Mandiri Palangka Raya, Suprianto saat acara Coffe Morning di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalteng, belum lama ini, menyebutkan bahwa data terupdate dari portofilio di SME kurang lebih ada 99 debitur, di angka Rp147,980 miliar.
“Sektor mikro kita, baik KUR, KSM ada ada 3389 debitur dengan Rp213 miliar 255 juta. Di seluruh Kalteng untuk KPR di Mandiri ada 190 debitur dengan Rp37,349 miliar. Jadi total restrukturisasi ada 3678 debitur dengan total Rp399 miliar,” imbuhnya.
Dikatakan, mulai 1 juli 2020 lalu, Mandiri mulai ekpansi. Hal tersebut terkait dengan penempatan dana bank pemerintah dengan bunga 3 persen, dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Lalu kita juga harus ekspansi 3 kali lipatnya menjadi totalnya 30 T. Tapi nanti 6 bulan akan ditarik kembali. Jadi kita memang akan selektif mungkin untuk membantu PEN,” ujarnya.
Kemudian ditambahkan penyaluran PEN untuk Bank Mandiri total yang sudah disalurkan ada 542 debitur dengan total Rp97,176 miliar dimana segmen SME, 24 nasabah Rp52 miliar.
Selanjutnya di segmen mikro ada 503 debitur dengan nilai Rp37,937 miliar dan segmen konsumen yang produktif 511 debitur Rp2,159 miliar.
“Jadi total yang sudah kita salurkan 542 debitur dengan total Rp92,176 miliar” tandasnya. dsn