PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Kalangan DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), menghimbau agar kasus Stunting atau terhambatnya pertumbuhan anak akibat gizi buruk, harus tetap menjadi perhatian pemerintah. Pasalnya, kasus stunting masih terjadi di Kalteng, khususnya di pelosok.
Menurut Sekretaris Komisi III DPRD Kalteng, yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Kuwu Senilawti, anak merupakan aset masa depan yang harus dijaga dan diperhatikan, tanpa terkecuali tumbuh kembang dari anak itu sendiri.
Pasalnya, tingkat kasus Stunting khususnya diwilayah pelosok, masih terbilang cukup tinggi. Walaupun saat ini pemerintah melalui dinas/instansi terkait telah berupaya menekan angka kasus Stunting semaksimal mungkin.
“Kasus Stunting di pelosok, khususnya di desa yang sulit dijangkau masih terbilang cukup tinggi dan hal ini harus jadi perhatian kita bersama. Namun kita tetap mengapresiasi upaya pemerintah dalam menekan kasus Stunting semaksimal mungkin,” kata Kuwu, saat dibincangi Tabengan di gedung dewan, Selasa (17/11/2020).
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) dan Kota Palangka Raya ini juga mengungkapkan, dalam penekanan angka kasus Stunting di Bumi Tambun Bungai, masyarakat khususnya para ibu diharapkan turut berperan serta.
Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke pos kesehatan diwilayahnya. Baik itu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) maupun Puskesmas Pembantu (Pustu).
“Peran masyarakat dalam menekan kasus Stunting itu sendiri sangatlah penting, khususnya bagi para ibu. Oleh karena itu masyarakat diharapkan bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke pos kesehatan diwilayahnya, serta mengikuti program-program yang dicanangkan pemerintah,” harapnya.
Selain itu, politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini juga menghimbau kepada masyarakat, agar memberikan asupan gizi yang cukup kepada anak maupun ibu hamil. Agar kasus Stunting dapat ditekan secara maksimal dalam rangka mensukseskan Indonesia Bebas Stunting 2020.
“Program yang dicanangkan pemerintah dalam rangka mensukseskan Indonesia Bebas Stunting 2020 tidak akan bisa terlaksana, apabila tidak ada inisiatif dari masyarakat sendiri untuk menekan angka Stunting. Oleh karena itu, sekali lagi kita harapkan agar masyarakat bisa berperan serta dalam mensukseskan progrma tersebut dengan melaksanakan perbaikan gizi,” pungkasnya. sgh