PALANGKA RAYA/tabengan.com – Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) H Awaludin Noor, membantah telah meminta sejumlah mahar kepada pasangan Jhon Krisli dan Maryono untuk menjadi pengusung dalam pilkada Kota Palangka Raya.
“Kita tidak pernah meminta ataupun menetapkan mahar kepada pasangan Jhon Krisli dan Maryono. Tapi yang ada cuma kita meminta jaminan kepada pasangan Jhon Krisli dan Maryono untuk biaya operasonal dan biaya saksi, dan dananya juga bukan diserahkan ke partai,” tegas Awaludin.
Awaludin membenarkan, bahwa Jhon Krisli pernah berkontribusi sebesar Rp 40 juta untuk acara Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcap) yang diselenggarakan di Hotel Luwansa.
‘Kita tidak mau seperti ada partai lain yang beberapa waktu saat mengusung, ternyata pasangan calonnya tidak mampu menanggung biaya operasional dan memberikan kompensasi untuk saksi yang telah bertugas,” kata Awaludin
Awaludin menjelaskan, PPP harus meninggalkan Jhon Krisli-Maryono karena sampai detik-detik terakhir pasangan tersebut tidak bisa memperlihatkan atau memberi jaminan telah didukung partai lain untuk berkoalisi dengan PPP.
“PPP memiliki 2 kursi di DPRD, sedangkan sebagai syarat maju sebagai calon wajib 6 kursi. Jadi karena Jhon Krisli dan Maryono saat itu belum juga mendapatkan partai koalisi lain, kita mencari pasangan yang dapat memenuhi syarat 6 kursi tersebut,” kata Awaludin.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra, H Iwan Kurniawan ketika coba dikonfirmasi dan di-SMS melalui dua nomor teleponnya, Jumat (12/1), tidak menjawab. Tiga kali telepon dan SMS dilayangkan, yakni pukul 17.00 WIB, pukul 17.03 WIB, namun sama sekali tak berjawab. dor