Hati-hati Masuk Sungai Sebangau Besar!

KASONGAN/tabengan.com – Sungai Sebangau Besar yang bemuara di Laut Jawa, berada di antara Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Pulau Pisau. Habitat penghuni sungai itu selain ikan dan undang, juga terdapat buaya yang sangat ganas, sehingga warga yang melakukan aktivitasnya di Sebangau Besar diimbau berhati-hati.

Kapolsek Katingan Kuala Iptu M Nor mengatakan Sungai Sebangau dari Katingan Kuala menuju Pulang Pisau terdapat banyak buaya, sehingga dengan kejadian yang menimpa seorang warga Katingan hingga meningal dunia akibat diterkam buaya agar masyarakat selalu berhati-hati hati. Sekarang ini masyarakat diharap tidak melakukan aktivitas di sungai tersebut.

“Untuk menjangkau lokasi kejadian cukup jauh dan masuk dalam wilayah Kabupaten Pulang Pisau. Korban kemarin merupakan warga Katingan Kuala yang masuk wilayah Kabupaten Katingan. Ini bukan hanya sekali kejadiannya, pada tahun-tahun sebelumnya ada warga yang sampai kehilangan tangannya, namun selamat dan kali ini sampai meninggal,” kata M Nor, Rabu (24/1).

Menurutnya, di Sungai Sebangau tembus Pulau Pisau tersebut sangat banyak buaya muara dan sering menampakkan diri.

M Nor mengharapkan kepada Pemerintah Daerah maupun BKSDA agar bisa memasang papan imbauan kepada masyarakat terkait banyaknya buaya muara di lokasi tersebut.

Kemudian kepada pihak cagar alam agar selalu memonitor keberadaan buaya tersebut. Karena kasihan warga yang berusaha mencari ikan selalu dihantui oleh buaya-buaya tersebut.

Sementara itu, Camat Katingan Kuala Surianto mengatakan, sejak kejadian tersebut hingga sekarang buaya sering menampakkan diri di seputaran lokasi kejadian, bahkan ukurannya diperkirakan mencapai 7-10 meter.

Menurut Surianto, pihaknya mengetahui ukuran buaya tersebut mencapai 10 meteran itu karena saat mencari korban menggunakan kelotok menemukan seekor buaya sedang berjemur di sungai lumpur.

“Setelah didekati buaya tersebut tidak mau lari dan kami memburunya dengan cara memukul-mukul badan kelotok menggunakan tongkat kayu, sehingga buaya tersebut mundur ke sungai. Setelah itu tampak korban tergeletak di bawah dada buaya dengan kondisi lengan kiri hilang, muka berlubang bekas gigitan, perut luka dan paha kiri remuk,” jelas Surianto. c-sus