JAKARTA/tabengan.co.id – Presiden Joko Widodo meminta tidak ada lagi peristiwa kebakaran hutan dan lahan tahun ini. Sebab, Agustus nanti, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018, yang diselenggarakan di DKI Jakarta dan Palembang. Menurut Presiden, jika kebakaran hutan dan lahanterjadi saat perhelatan Asian Games, itu akan mencoreng citra Indonesia di mata internasional.
“Saya ingatkan lagi, jangan sampai saat perhelatan itu ada asap, kebakaran hutan dan lahan, sehingga mengganggu image, mengganggu penerbangan,” kata Jokowi saat memberi arahan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/2).
Presiden Jokowi mengutip laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa musim kemarau akan dimulai pada Juni. Bahkan, di Kalimantan Barat, kemarau dimulai lebih awal, yaitu April. Jokowi meminta semua pihak bersiaga agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi. “Saya minta ini jadi catatan. Persiapan harus segera dimulai. Jangan tunggu kejadian baru bergerak,” ucapnya.
Jokowi meminta satuan tugas diaktifkan, mulai tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga desa. “Pengaktifan satgas (satuan tugas) ini penting.”
Deteksi dini kebakaran diminta terus dilakukan sebagai upaya pencegahan. Bila ada api kecil, segera padamkan, sehingga tidak membesar. “Kesiapan, ketersediaan sumber daya manusia, peralatan dicek.”
Penegakan hukum diberlakukan bagi mereka yang terbukti membakar hutan, baik perusahaan maupun masyarakat. “Harus tanpa pandang bulu, baik pidana maupun perdata,” ujarnya.
Presiden memuji kinerja Satuan Tugas Penanggulangan Hutan dan Lahan lantaran jumlah titik panas menurun drastis sejak 2015. Menurut Jokowi, jumlah titik api di Indonesia pada 2015 ada 21.929. Pemerintah mengklaim angka ini menurun drastis pada tahun berikutnya, yaitu 3.915 titik pada 2016 dan 2.567 titik tahun 2107. t-co