MUARA TEWEH/tabengan.co.id- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Barito Utara turun mengecek langsung kondisi lapangan dan memastikan air Sungai Jabung yang keruh, terutama pada saat turun hujan.
Kepala DLH Barut Edy Nugroho mengatakan, pihaknya masih belum sampai kepada soal pencemaran, karena di lapangan belum ada aktivitas tambang. Namun, memang menemukan air Sungai Jabung yang saat itu sedang keruh setelah adanya pembuatan jalan oleh PT Arsy Nusantara.
“Air Sungai Jabung segera kita periksa di lab pada Senin mendatang. Hal ini sudah kita laporkan kepada Bupati H Nadalsyah,” ucap Edy Nugroho kepada Tabengan di ruang kerjanya, Jumat (20/5) pagi.
Dijelaskan, pada lintasan ruas jalan hauling PT Arsy Nusantara terdapat 3 aliran sungai kecil, semuanya menuju ke aliran Sungai Jabung. Aliran air 1 debit kecil, sedangkan aliran 2 dan 3 debit sedang.
Guna mengatasi terjadinya aliran permukaan atau air lintasan, DLH Barut meminta agar tindak lanjut segera kepada perusahaan PT Arsy Nusantara berupa pembuatan sedimen trap atau tanggul pada 3 titik aliran air tersebut.
“Sehingga saat ini kegiatan pembukaan badan jalan yang dilakukan PT Arsy Nusantara dihentikan sementara, sampai ada tersedia air bersih untuk warga dari sumur bor yang dibuat oleh pihak perusahaan yang ada sebanyak 6 sumur bor,” jelas Edy Nugroho.
Hasil verifikasi lapangan PT Arsy Nusantara telah membuka lahan untuk perbuatan badan jalan angkutan batu bara yang disebut jalan hauling sepanjang jalan kurang lebih 3,5 km dan lebar sekitar 20 meter.
Soal pemeriksaan air di laboratorium sampel air nantinya diambil dari Sungai Jabung dengan 3 aliran sungai kecil yang mengarah ke Sungai Jabung.
“Juga air dari sumur bor yang dipakai warga kita bisa jamin dan pastikan pemeriksaan di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup secara akurat dan memenuhi semua parameter. Lab kita sudah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional, kepala lab lulusan dari IPB dan pernah menambah ilmu di negara Belanda,” ujarnya. c-hrt
