Pangsa Pasar Beras Pulen Lebih Kompetitif

SAMPIT/tabengan.co.id – Sejumlah pedagang beras di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit mengungkapkan, saat ini komoditas beras yang banyak dicari masyarakat adalah jenis beras yang pulen atau lembek. Padahal untuk Kotim, banyak petani yang bercocok tanam jenis beras yang lebih keras atau karau seperti jenis siam epang.

“Untuk masyarakat perkotaan, seperti di Kota Sampit ini sebagian besar masih membeli beras dari Jawa dengan merk-merk yang sudah terkenal seperti Dua Anak dan lainnya. Agak jarang yang membeli beras produksi petani lokal, meski harganya lebih murah,” terang Salahudin, salah seorang pengepul beras lokal di PPM, pekan lalu.

Disampaikannya, untuk masyarakat di pelosok, atau luar Kota Sampit, kebanyakan lebih memilih beras dengan harga yang terjangkau, yaitu yang di kisaran harga Rp10 ribu per kilogram.

“Namun lebih banyak mencari beras yang pulen dibandingkan yang karau. Beras pulen ini kebanyakan didatangkan dari daerah Pegatan, Katingan Kuala. Harganya hampir sama dengan beras lokal yang dari daerah selatan Kotim,” tandasnya.

Bahkan, lanjutnya, permintaan beras pulen ini banyak berasal dari daerah perusahaan perkebunan kelapa sawit. “Sekali kapal yang membawa beras datang di Dermaga Habaring Hurung Sampit ini, misalnya 10 atau 20 ton, langsung terserap dan kebanyakan didistribusikan ke daerah perkebunan kelapa sawit,” tandasnya.

Menurutnya, jika petani Kotim banyak memproduksi beras yang pulen, kemungkinan beras akan mudah terserap oleh masyarakat. “Yang pasti harga harus bersaing, karena yang harganya murah tentu akan lebih dipilih jika kualitasnya sama,” tandasnya. c-arb