Dipastikan Tidak Lolos Babak 12 Besar-Akan berjuang di playoff Zona Degradasi
PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.IC – Aksi protes dilakukan beberapa official tim Kalteng Putra setelah takluk dari tim tamu Persipal Palu 0-2 di kandang sendiri, Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Selasa (5/12) sore.
Bahkan dari tribun penonton sempat ada beberapa orang yang turun dan sempat ada aksi kejar-kejaran dengan wasit yang memimpin laga. Karena saat itu dirasa banyak keputusan merugikan tim Kalteng Putra, sehingga tidak ada peluang untuk lolos ke babak 12 besar Liga 2 Musim 2023/2024.
Awal petaka Kalteng Putra terjadi pada menit 24 babak pertama. Kalteng Putra dipaksa bermain dengan 10 pemain karena pemain belakang Kalteng Putra Yanto Basna menerima kartu merah oleh wasit setelah melanggar pemain dari Persipal Palu.
Tidak lama berselang, unggul jumlah pemain dimanfaatkan oleh Persipal Palu untuk mencetak gol. Pemain Persipal atas nama Irvan berhasil membobol gawang Jandia Eka pada menit 36. Skor 0-1 bertahan hingga jeda waktu.
Di babak kedua, banyak peluang tercipta namun tetap tidak bisa mengubah kedudukan. Justru sebaliknya, Persipal berhasil menambah gol pada menit 88 akhir babak kedua kembali melalui pemainnya Irvan. Skor 0-2 menjadi akhir pada laga tersebut.
Saat sesi jumpa pers Pelatih Kepala Kalteng Putra Eko Tamamie mengaku menyayangkan dengan hasil pertandingan ini, terlebih dengan beberapa keputusan dari wasit.
”Hasil yang bukan yang diinginkan, tapi kita lihat sendiri memang masalah besar kepemimpinan wasit pengaruhnya berakibat pemain kita langsung dikartu merah, padahal di situ jelas-jelas dia disikut tidak ada tindakan,” ucap Eko.
”Jadi semua hari ini luar biasa permainan wasit, sampai pemain kita berdarah, tidak ada apa-apa terus pemain kita dikartu merah, akhirnya mental mereka down langsung. Kita melihat sendiri, kita juga sangat tidak percaya akan kejadian yang terjadi di lapangan pada hari ini,” bebernya.
Dengan adanya kartu merah yang diberikan wasit, menurut Eko, sangat berdampak besar dengan kekurangan satu orang pemain.
”Yang jelas-jelas sangat vital di bagian belakang. Eh langsung dikartu merah. Padahal tadi wasit sudah mencabut kuning, tahunya dia berubah pikiran, makanya saya bilang saya dari awal pengen wasit jujur, netral, fairplay, tidak dibantu, ya tapi ternyata begitu di lapangan. Akhirnya kejadian yang kita takutkan terjadi,” jelasnya.
Dengan hasil ini, Kalteng Putra bisa dipastikan tidak akan lolos ke babak 12 besar dan akan berjuang di playoff zona degradasi.
Berbanding terbalik dengan Kalteng Putra, Asisten Pelatih Persipal Babel United Andika Pratama mengaku bersyukur bisa lolos ke babak 12 besar mendampingi dua tim, yakni PSBS Biak Persewar Waropen.
“Setidaknya iya, karena poinnya sudah 18, perhitungan tim lain Persipura pun tidak bisa mengejar. Alhamdulillah kita bisa lolos 12 besar mendampingi Biak dan Waropen,” tutup Andika. nus