PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Sepanjang tahun 2023, Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mencatat 448 kasus demam berdarah dengue (DBD). Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kobar Achmad Rois melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Jhonferi Sidabalok menjelaskan, sepanjang 2023 hingga minggu ke-50, tercatat 448 kasus demam berdarah. Puncak kasus DBD terjadi pada minggu ke-48 dengan 45 kasus, kemudian terjadi penurunan menjadi 22 kasus pada minggu ke-50. Jadi, saat ini ada 22 pasien DBD yang dalam perawatan.
“Tahun ini kasus DBD di Kobar mengalami peningkatan. Pada tahun ini ada 448 kasus, sementara pasien yang menjalani perawatan sebanyak 22 pasien,” kata Jhonferi, Senin (18/12).
Jhonferi juga menyampaikan, saat ini kasus DBD di Kobar telah merenggut nyawa anak usia 7 tahun. Pasien tersebut saat dibawa ke rumah sakit dengan kondisi yang sudah berat.
“Pada saat memasuki minggu ke-51 dalam kalender epidemiologi, diharapkan upaya bersama dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak, selama 4 siklus dengan jarak siklus 7 hari ini dapat memutus rantai penularan DBD,” ujar Jhonferi.
Menurutnya, wilayah yang masuk dalam kawasan rawan terjadinya kasus DBD adalah di Kelurahan Madurejo, Sidorejo, Mendawai, Pasir Panjang, dan Kelurahan Baru.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan melaksanakan 3M Plus secara rutin, karena hal ini dianggap sebagai langkah paling efektif dalam pencegahan,” terangnya.
Jika ada anggota keluarga yang mengalami demam, diharapkan untuk segera menghubungi petugas kesehatan atau datang ke Puskesmas atau rumah sakit, guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dr Fachrudin mengatakan, hingga saat ini pasien DBD yang dalam perawatan intensif sebanyak 31 pasien, dan 6 pasien di antaranya berasal dari luar Kabupaten Kobar.
Selain itu, lanjutnya, untuk pasien DBD yang meninggal dunia sebanyak 2 orang, 1 orang pasien asal Kobar dan 1 pasien rujukan dari Lamandau.
“Peningkatan kasus DBD ini menjadi perhatian serius dari kami dan Dinas Kesehatan Kobar, untuk itu kami mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala demam berdarah,” imbuh Fachruddin.
Menurutnya, pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan setempat terus berkoordinasi untuk mengatasi peningkatan kasus ini, dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien. c-uli