PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Setelah pelaksanaan Pemilu usai, Provinsi Kalimantan Tengah kini bersiap-siap menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, November 2024 mendatang. Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalteng diprediksi akan terjadi pertarungan sengit antara poros baru dan kandidat kuat.
Diketahui, saat ini sudah ada 3 kandidat yang berpotensi kuat menjadi calon Gubernur Kalteng periode 2024-2029. Mereka adalah H Agustiar Sabran dari PDI Perjuangan, H Abdul Razak dari Partai Golkar, dan H Nadalsyah dari Partai Demokrat.
Berdasarkan hasil Pileg tingkat provinsi, PDIP berhasil mendapatkan 10 kursi di pencalonan DPRD Kalteng. Dari hasil itu, partai moncong putih dipastikan bisa mengusung calon Gubernur dan Wakil Gubernur sendiri. Agustiar Sabran disebut-sebut menjadi salah satu kandidat kuat.
Sementara di sisi Partai Golkar, ada nama Abdul Razak. Politisi senior yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua I DPRD Kalteng telah mendapatkan restu dari Ketua DPD Partai Golkar Kalteng, H Ruslan. Golkar mendapat 8 kursi dari Pileg 2024, sehingga hanya perlu mencari 1 kursi untuk bisa mengusung calon Gubernur dan Wakil Gubernur.
Selanjutnya, Nadalsyah atau dikenal H Koyem dari Partai Demokrat, juga disebut-sebut akan maju sebagai calon Gubernur Kalteng pada Pilkada 2024. Koyem juga sudah mendapatkan surat penugasan dari DPP Partai Demokrat.
Berdasarkan perolehan Pileg, Partai Demokrat mendapatkan 6 kursi di tingkat provinsi, sehingga masih perlu mencari 3 kursi lagi dari parpol agar dapat maju menjadi calon Gubernur Kalteng.
Pengamat politik Ricky Zulfauzan mengatakan, kemungkinan akan muncul nama-nama baru dalam bursa pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng. Meskipun ada kemungkinan jika Partai NasDem berkoalisi dengan PAN ditambah 1 partai lagi, akan menarik. Zulfauzan tidak menyebut pasar ini sebagai poros baru. Kedua partai memiliki banyak nama potensial yang menarik untuk diusung.
“Dari beberapa nama yang disebutkan, pasangan Muhammad Syauqie-Andina Narang atau Andina Narang-Muhammad Syauqie jika berhasil dipasangkan akan menjadi alternatif yang menarik. Karena mereka membawa sejarah kedua keluarganya yaitu Teras-Diran,” kata Ricky saat dibincangi Tabengan, Selasa (19/3).
Ia menyebut, Syauqie sendiri peraih suara terbanyak pada Pileg DPR RI sebelumnya, dan perolehan suara Andina yang juga cukup signifikan tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Fenomena ini akan menjadi memori kolektif untuk masyarkat Kalteng akan kepemimpinan Teras-Diran,” ujarnya.
Meskipun Pilgub Kalteng 2024 masih jauh, isu Pileg baru-baru ini sudah menghangat dan menjadi pembicaraan banyak kalangan. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tidak hanya menjadi ajang pertarungan antarcalon, tetapi juga akan membawa pengaruh pada masa depan di Kalteng. Masyarakat juga diharapkan membuat keputusan yang baik dan bijak saat hari pemilihan tiba.
Meski demikian, menurut Ricky, hingga saat ini belum ada nama-nama pasti yang diumumkan sebagai kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Semua yang populer di masyarakat hanyalah rumor dan wacana semata. Dalam hal ini, munculnya alternatif nama yang bisa menjadi pertimbangan partai politik adalah hal yang penting.
“Keniscayaan dalam dunia politik adalah adanya kejutan di detik-detik terakhir pencalonan pendaftaran di KPU. Oleh karena itu, penting bagi calon-calon baru untuk memunculkan alternatif nama dan menjadi pertimbangan partai politik,” pungkasnya. jef