Banjir Terjang Kotim, Lamandau dan Katingan

Banjir Terjang Kotim, Lamandau dan Katingan
BANTU-Petugas BPBD Lamandau membantu warga mengevakuasi kendaraan saat banjir serta kondisi ruas jalan yang terendam banjir.TABENGAN/KARAMOI

SAMPIT/TABENGAN.CO.ID – Curah hujan yang tinggi dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng) diterjang banjir. Beberapa wilayah yang diterjang banjir, seperti Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Lamandau dan Katingan.

Di Kotim, banjir menerjang sejumlah desa di bagian utara seperti Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang dan Bukit Santuai dan Mentaya Hulu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Multazam K Anwar mengatakan, hingga saat ini terdata ada 3 kecamatan yang mulai mengalami banjir, yakni Kecamatan Telaga Antang, Antang Kalang dan Mentaya Hulu.

Untuk di Kecamatan Antang Kalang, daerah yang terendam terdapat di Desa Tumbang Manya. Sementara di Telaga Antang beberapa desa yang terendam seperti Desa Tumbang Sangai, Tukang Langit, Rantau Katang, Tumbang Mangkup, Tumbang bajanei, Tumbang Boloi, Rantau Sawang, Luwuk Kowan, Rantau Suang dan Tumbang Puan.

“Saat ini banjir mulai bergeser ke Kecamatan Mentaya Hulu karena permukaan air banjirnya cukup tinggi pada saat ini,” tuturnya, Senin (27/5).

Sementara itu, Camat Mentaya Hulu Muhammad Indra membenarkan jika sejumlah desa di wilayah kerjanya saat ini terendam banjir. Menurutnya, saat ini debit air sudah mulai naik yang berasal dari wilayah hulu.

Hal itu diprediksi disebabkan terjadinya hujan di Kecamatan Antang Kalang dan Telaga Antang dengan intensitas yang cukup tinggi. Sehingga jika dari daerah hulu terjadi hujan dan banjir, maka lambat laun akan merambah ke wilayah hilir di Kecamatan Mentaya Hulu.

Dikatakan, warga setempat saat ini masih beraktivitas normal seperti hari biasanya. Dikarenakan banjir masih belum masuk ke dalam rumah. Meski demikian, pihaknya tetap menyerukan kepada warga agar terus waspada dan siaga, terutama jika debit air terus menerus naik.

Banjur juga menerjang sebagian wilayah Kabupaten Lamandau. Banjir disinyalir akibat hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah hulu Kabupaten Lamandau menyebabkan debet air sungai terus naik hingga merendam pemukiman warga di sejumlah desa.

Dari laporan yang masuk pada BPBD, ratusan warga di Kelurahan Nanga Bulik, terdampak banjir. Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Lamandau Hendikel, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (27/5).

“Iya benar, kita masih terus melakukan pendataan warga yang terdampak banjir. Data sementara per 25 Mei, di wilayah Kelurahan Nanga Bulik, tepatnya warga di RT 12A, RT 11A, RT 10A RT 8B dan 8C, RT 1 dan RT 3, sedikitnya ada 131 jiwa dari 35 KK yang terdampak banjir,” ungkapnya.

Hendikel menyebut, banjir masih akan terus meluas, mengingat debit air sungai masih terus naik.

“Pagi ini, TMA (Tinggi Muka Air) Sungai Lamandau berada di angka 7 meter lebih, mengalami kenaikan 15 cm dibanding hari sebelumnya. Itu artinya status Lamandau berada di siaga 1 banjir,” jelasnya.

Banjir juga terjadi di Desa Kujan dan Liku Mulya Sakti. Selain mengenangi perumahan warga, banjir juga merendam akses jalan warga. Akibatnya warga kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

“Rata-rata ketinggian air yang merendam rumah warga atau akses jalan berkisar antara 40 sampai 70 cm. Kemarin, kita juga menurunkan tim untuk membantu warga. Bahkan, Bu Pj Bupati Lamandau juga turun langsung melakukan peninjauan lokasi,” jelasnya.

Pihaknya berharap, masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir selalu waspada. Terlebih prediksi BMKG untuk wilayah Kabupaten Lamandau sepekan ke depan masih berpotensi hujan. Dia juga menyebut, hasil pemantauan lapangan, pada Senin pagi khususnya banjir di wilayah desa Liku Mulya Sakti sudah berangsur surut.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Katingan mengirimkan tim untuk memantau kondisi banjir di wilayah Hulu. “Untuk memantau banjir yang terjadi di Kelurahan Tumbang Sanamang dan sekitarnya,” kata Kepala BPBD Katingan Markus, Senin (27/5) pagi.

Berdasarkan hasil pemantauan dari 4 anggota timnya di lapangan, banjir di wilayah Tumbang Sanamang mulai berangsur surut. Kendati mulai mengalami penurunan debit air, namun mereka masih tetap melakukan pemantauan ke bagian hilir, seperti ke wilayah Kecamatan Marikit dan Kecamatan Katingan Tengah. Karena, dua kecamatan tersebut debit airnya mulai meningkat secara signifikan.

“Penyebabnya, banjir kiriman dari Kecamatan Katingan Hulu menyasar ke Kecamatan Marikit dan ke Kecamatan Katingan Tengah,” ungkapnya.

Markus mengimbau masyarakat baik yang di bagian hulu, terlebih lagi yang berada di bagian hilir seperti masyarakat di Kecamatan Tewang Sangalang Garing, Pulau Malan, Katingan Hilir, Tasik Perawan dan Kamipang agar tetap waspada.

Karena, curah hujan dalam bulan Mei hingga awal Juni 2024 ini masih berpotensi tinggi. Sehingga dikhawatirkan debit air di daerah itu akan kian meningkat.

Jika terjadi peningkatan, banjir akan semakin membesar. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seluruh masyarakat Katingan agar melakukan berbagai antisipasi. Di antaranya, dengan menyelamatkan berkas dan dokumen yang dianggap penting dan barang berharga lainnya. Kemudian, diletakkan di bagian atas.

“Sehingga ketika banjir memasuki rumah, semua barang berharga tidak tersentuh air, banjir yang memasuki rumah,” pesannya. c-may/c-kar/c-dar