PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Dalam suasana penuh khidmat dan sukacita, ratusan umat Hindu di Kota Palangka Raya menyambut Hari Raya Galungan di Pura Pithama Padna Buana, Rabu (23/4) pagi.
Sejak pagi hari, umat Hindu telah memadati area pura dengan mengenakan pakaian adat Bali. Perempuan terlihat anggun mengenakan kebaya dan kamen, sementara laki-laki mengenakan udeng dan baju putih khas upacara.
Hari Raya Galungan merupakan momen untuk memperingati terciptanya alam semesta yang dirayakan oleh Umat Hindu setiap enam bulan atau 210 hari sesuai perhitungan kalender Bali.
Pemimpin Upacara Persembayangan, Mangku Gede I Made Suparma menyampaikan makna spiritual dan filosofis dari Hari Raya Galungan bagi umat Hindu. Ia menyebut, Galungan adalah simbol kemenangan dharma (kebenaran) melawan adharma (kejahatan), serta momentum untuk merefleksikan perjalanan batin umat dalam menjaga keseimbangan hidup.
“Hari Raya Galungan bukan sekadar upacara atau tradisi rutin. Ini adalah momen suci yang mengingatkan kita bahwa dalam hidup, dharma harus selalu ditegakkan. Setiap individu punya tanggung jawab menjaga harmoni antara sesama manusia, alam, dan Tuhan,” ujarnya.
Mangku Gede juga mengatakan, Galungan tahun ini menjadi momentum penting untuk memperkuat keimanan serta menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat multikultural.
“Hari ini kita tidak hanya merayakan kemenangan dharma, tapi juga mempererat tali persaudaraan antarsesama umat Hindu dan dengan umat beragama lainnya. Kehadiran umat yang begitu antusias menjadi bukti bahwa nilai-nilai spiritual dan budaya masih sangat hidup di tengah masyarakat,” tambahnya.
Ia pun mengajak seluruh umat Hindu untuk menjadikan Galungan sebagai momentum intropeksi diri dan menjadikan jalan menuju ketenangan jiwa dan kebaikan universal.
“Semoga kemenangan dharma ini tidak hanya dirayakan secara simbolik, tapi betul-betul mewarnai hidup kita sehari-hari,” pungkasnya. dte