PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pendidikan dan kesehatan menjadi isu serius yang terus diperjuangkan dari waktu ke waktu. Mulai dari masalah anggaran, sampai pada masalah Sumber Daya Manusia (SDM). Di Kalimantan Tengah (Kalteng), pada masa kepemimpinan Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang, sebagai wujud komitmen kepada kedua bidang tersebut, dilahirkan Program Kalteng Harati (Pendidikan), dan Kalteng Barigas (Kesehatan).
Keduanya memiliki peran dan fungsi yang saling melengkapi. Apa gunanya sesesorang pintar, tapi dia sakit. Demikian pula sebaliknya, apa gunanya seseorang sehat, tapi juga cerdas. Oleh sebab itu, kecerdasan dan kepintaran, harus ditunjang dengan kesehatan.
Memastikan perkembangannya di lapangan, Senator Kalteng, Agustin Teras Narang (Terang), secara rutin melakukan reses, kunjungan kerja, ataupun pertemuan dengan berbagai pihak terkait. Seperti reses yang dilakukan di Kabupaten Gunung Mas (Gumas), dan Kabupaten Kapuas baru-baru ini. Dimana ditemukan masalah kesediaan guru untuk mau mengajar di daerah terpencil masih sangat minim, dan ini menjadi salah satu isu yang harus segera dipecahkan dengan sebaik mungkin.
Teras Narang menyampaikan, kesediaan tenaga pendidik hingga tenaga kesehatan untuk bertugas pada daerah terpencil masih sangat minim, jadi salah satu isu penting dalam temuan reses kemarin di Kapuas maupun Gunung Mas.
“Kabupaten lain juga saya kira merasakan hal yang sama. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Bagaimana daerah kita, baik provinsi maupun kabupaten dan kota bisa memiliki tenaga pendidikan dan kesehatan yang memadai,” kata Gubernur Kalteng 2 Periode ini, Jumat (20/6) di Palangka Raya.
Bapak Pembangun Kalteng ini menyampaikan, sejumlah solusi terus diperjuangkan. Baik secara kelembagaan, maupun secara pribadi. Secara kelembagaan terus diperjuangkan melalui legislasi sebagai anggota DPD RI. Sementara secara pribadi, melalui jejaring yang dimiliki. Misalnya di Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, yang memiliki Sekolah Tinggi Kesehatan, maupun lewat almamater Universitas Kristen Indonesia Jakarta yang memiliki Fakultas Kedokteran, serta jalur lainnya. Ini semata sebagai bagian dukungan pada peningkatan kuantitas dan kapasitas tenaga kesehatan di Kalteng.
“Dialog bersama para dokter lulusan Jakarta yang beberapa waktu bertemu di Palangka Raya, kami turut membincangkan isu kesehatan ini. Saya gembira mereka mau mengabdi di daerah, alih-alih melayani di rumah sakit hebat di kota besar. Sebab bagaimana pun, daerah juga berhak mendapat tenaga kesehatan dan dokter, termasuk dokter spesialis yang memperkuat sistem serta layanan kesehatan daerah kita,” kata anggota DPD RI 2 Periode ini.
Teras Narang meminta, kepala daerah di Kalteng diharapkan memiliki inisiatif bersama untuk ini, terlebih menuju visi Indonesia Emas 2045 nanti. Diluar jalur formal, agar mengupayakan penguatan layanan kesehatan di daerah. Baik di lembaga kesehatan milik pemerintah, mau pun lembaga kesehatan milik swasta, yang bersedia berinvestasi di bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila.
Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?.ist