HARGA CABAI ANJLOK-Siti Nafsiah: Sistem Pemasaran Belum Berpihak pada Petani

HARGA CABAI ANJLOK-Siti Nafsiah: Sistem Pemasaran Belum Berpihak pada Petani
Hj Siti Nafsiah

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Turunnya harga cabai di Kabupaten Kapuas, dan Palangka Raya menuai keprihatinan dari Komisi II DPRD Kalteng. Fenomena ini dinilai mencerminkan persoalan serius dalam tata niaga komoditas pertanian di daerah

Di Kabupaten Kapuas, turunnya harga cabai bahkan membuat sebagian petani memilih mencabuti tanamannya sendiri karena tak lagi sanggup menutupi biaya produksi. Sementara itu, pedagang di Pasar Besar Palangka Raya pun mengeluhkan merosot tajamnya harga jual.

Ketua Komisi II DPRD Kalteng Siti Nafsiah menegaskan, kondisi tersebut tidak bisa dianggap sekadar fluktuasi pasar biasa. Ia menilai anjloknya harga cabai menunjukkan sistem pemasaran yang belum mampu memberikan perlindungan bagi petani.

“Kami mencermati bahwa persoalan ini tidak bisa dianggap biasa. Anjloknya harga cabai hingga petani mencabuti tanamannya menunjukkan sistem pemasaran yang belum berpihak pada petani,” ujar Siti Nafsiah, Kamis (6/11).

Menurutnya, petani cabai menanggung beban cukup besar sejak awal proses tanam. Mulai dari biaya benih, pupuk, hingga perawatan tanaman yang membutuhkan waktu dan tenaga. Namun, ketika harga di pasaran jatuh, mereka justru tak bisa menutupi biaya produksi.

“Petani sudah berkorban banyak, tapi saat harga turun drastis, mereka justru merugi. Ini sangat memukul semangat mereka untuk terus bertani,” tambahnya.

Sekretaris Fraksi Golkar ini menjelaskan, sektor pertanian merupakan penopang utama perekonomian masyarakat pedesaan di Kalteng. Karena itu, keberlanjutan usaha tani perlu dijaga agar tidak terjadi penurunan kesejahteraan petani secara masif.

“Kalau situasi ini terus dibiarkan tanpa solusi, kesejahteraan petani akan terancam dan produksi pertanian pun bisa menurun,” tegasnya lagi.

Untuk mencegah kerugian berulang, Komisi II DPRD Kalteng mendorong pemerintah daerah agar menghadirkan kebijakan penyangga harga serta memperkuat kerja sama distribusi dan pemasaran hasil pertanian.

“Kita ingin ada mekanisme yang bisa menjaga stabilitas harga. Petani tidak boleh sendirian menghadapi kondisi sulit ini. Pemerintah, swasta, dan lembaga keuangan harus bekerja sama,” tutupnya. jef