Ngeri! Ada Ulat di Menu MBG MTsN 1

Ngeri! Ada Ulat di Menu MBG MTsN 1
BERULAT- Temuan ulat di salah satu ompreng MBG siswa MTsN 1 Palangka Raya. FOTO TABENGAN/DIRMANTIO

*SPPG, Dinkes, BGN Palangka Raya Belum Beri Penjelasan

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Palangka Raya kembali menjadi perhatian publik. Kali ini, sejumlah siswa MTsN 1 Palangka Raya melaporkan adanya ulat pada lauk ikan teri kacang yang mereka terima saat makan siang, Rabu (12/11).

Ngeri! Ada Ulat di Menu MBG MTsN 1

MEMBENARKAN- Kepala MTsN 1 Palangka Raya Rita Sukaesih saat dikonfirmasi, Kamis (13/11).

Menanggapi laporan mengerikan tersebut, Kepala MTsN 1 Palangka Raya Rita Sukaesih membenarkan bahwa insiden itu memang terjadi, namun hanya ditemukan pada satu wadah saja.

“Setelah kami periksa, hanya satu ompreng yang ada ulatnya. Ompreng lainnya kami buka satu per satu dan semuanya aman,” jelasnya, Kamis (13/11).

Rita menegaskan, kejadian itu tidak menimbulkan keributan di kalangan siswa.

“Anak-anak tetap makan seperti biasa, tidak ada yang panik. Jadi situasinya terkendali,” katanya.

Dari total 860 porsi MBG yang dikirim, pihak sekolah memang meminta tambahan 2 porsi untuk keperluan pengecekan sebelum makanan dibagikan kepada siswa.

“Biasanya kami atau guru yang mencicipi lebih dulu, untuk memastikan tidak ada masalah pada rasa maupun kondisi makanan,” tambahnya.

Ia menjelaskan, makanan MBG di sekolah tersebut disuplai oleh penyedia dari SPPG Jalan Diponegoro, tepat di samping Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya. Program ini sudah berjalan sejak awal Oktober lalu, dengan jadwal pengantaran pukul 11.00 WIB setiap harinya.

“Kami sudah minta supaya pengantaran tidak terlambat, karena kalau lewat dari jam itu bisa mengganggu kegiatan belajar,” ujarnya.

Rita memastikan pihak sekolah tetap menjalankan pengawasan ketat terhadap setiap paket makanan yang diterima.

“Setiap kali datang, makanan selalu kami buka dan periksa dulu. Kami juga mencium aromanya, takut ada yang basi. Ini bentuk kehati-hatian kami agar anak-anak tetap aman,” pungkasnya.

SPPG, Dinkes, BGN Bungkam

Sementara itu, saat awak media berusaha meminta keterangan dari Kepala SPPG Diponegoro, pihak terkait penyedia makanan, belum ada pernyataan resmi karena yang bersangkutan tidak berada di tempat.

Upaya konfirmasi juga dilakukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Riduan, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak dinas.

Serupa, Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Palangka Raya Nur Izzah Dinilah juga belum memberikan respons terkait dugaan adanya temuan ulat pada menu program MBG di MTsN 1 Palangka Raya.

​Saat dikonfirmasi Tabengan melalui aplikasi perpesanan, Kamis (13/11) pukul 16.30 WIB, Nur Izzah Dinilah tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.
​Upaya konfirmasi dilakukan untuk memverifikasi kebenaran informasi sekaligus meminta klarifikasi mengenai dugaan temuan ulat dalam makanan yang didistribusikan kepada para siswa di sekolah tersebut.
​Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan atau tanggapan resmi yang diberikan oleh pihak SPPG, Dinkes maupun Koordinator BGN Palangka Raya terkait masalah tersebut. Tabengan masih terus berupaya mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.

Program MBG sendiri merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan asupan gizi bagi peserta didik, khususnya di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kasus di MTsN 1 Palangka Raya ini diharapkan menjadi bahan evaluasi agar pelaksanaan program serupa di masa mendatang dapat berjalan lebih higienis dan aman bagi seluruh siswa. dte/rmp/nws