Tingkatkan Hubungan Baik Guru dan Anak Didik

Tingkatkan Hubungan Baik Guru dan Anak Didik
RAKOR- Bupati Kapuas HM Wiyatno foto bersama Kepala Dinas Pendidikan, Sekda, dan peserta rapat koordinasi. FOTO TABENGAN/ABDUL KHAIR

KUALA KAPUAS/TABENGAN.CO.ID- Bupati Kapuas HM Wiyatno bersama Sekda Usis I Sangkai, hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Progres Kinerja Bidang Pendidikan Kabupaten Kapuas.

Rakor yang berlangsung di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Suwarno Muriyat, serta para guru PAUD, SD, dan SMP.

“Hari ini, kita melaksanakan Rakor Evaluasi yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan, serta mendiskusikan rencana kegiatan yang akan datang,” papar Bupati Wiyatno, Selasa (18/11).

Bupati menegaskan bahwa waktu yang tersisa untuk tahun anggaran 2025 tinggal sekitar 40 hari. Oleh karena itu, semua kegiatan yang ada di wilayah Dinas Pendidikan di 17 kecamatan, 222 desa, dan kelurahan diharapkan dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.

“Evaluasi per kecamatan juga harus dilakukan. Apa progresnya? Sudah sampai mana? Harus dipantau terus,” pinta Bupati kepada Sekda Usis I Sangkai.

Bupati Wiyatno juga menegaskan pentingnya mengetahui kendala yang ada jika ada pekerjaan yang belum selesai, agar dapat dilakukan antisipasi lebih lanjut. Evaluasi ini diharapkan juga dapat menghasilkan saran dan masukan dari peserta Rakor untuk kegiatan di tahun yang akan datang.

Lanjut Wiyatno, evaluasi ini tidak hanya berkaitan dengan fisik, tetapi juga non-fisik, seperti penyebaran guru yang jumlahnya cukup banyak dan tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Kapuas.

“Penyebaran guru harus menjadi bahan pertimbangan kita semua. Hampir 10 bulan saya menjabat sebagai Bupati Kapuas, banyak usulan untuk memindahkan guru dari desa ke kota atau tempat lain dengan berbagai alasan. Ini adalah dilema bagi kepala daerah,” katanya.

Di satu sisi, lanjutnya, ada alasan yang tepat dan perlu dipikirkan, tetapi di sisi lain, jika guru dipindah, siapa yang akan menggantikan posisi mereka? Jika ada kekosongan, kasihan masyarakat. Ini menjadi pertimbangan yang sangat penting.

Bupati Kapuas menekankan bahwa penyebaran guru harus profesional, dihitung berdasarkan jumlah guru dan bukan hanya jumlah siswa. Sekolah, sebagai tempat bertemunya guru dan siswa dengan berbagai latar belakang, harus memastikan hubungan yang harmonis antara keduanya.

“Karena itu, saya berharap para guru dapat mengayomi siswa dengan sepenuh hati. Anggap saja mereka seperti anak sendiri, yang memang perlu disayangi. Tingkatkan hubungan baik antara guru dan siswa, jangan hanya sebatas hubungan formal sebagai guru dan anak didik. Guru harus menjadi orang tua bagi anak-anak didiknya,” pungkas Bupati Wiyatno.c-hr