PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Warga Kota Palangka Raya kembali dihadapkan pada antrean panjang di sejumlah SPBU akibat keterbatasan pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax. Kondisi ini sudah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir dan membuat pengendara harus meluangkan waktu lebih banyak hanya untuk mendapatkan BBM.
Di SPBU Bukit Keminting, misalnya, stok Pertamax sempat kosong pada Kamis (20/11), sementara itu di SPBU di Jalan Imam Bonjol dan Jalan G Obos terlihat antrean mengular.
Pemko Palangka Raya sebelumnya, Selasa (18/11), telah mengundang Pertamina dan pengelola SPBU untuk duduk bersama membahas persoalan ini. Menurut pengelola SPBU Km 12, pasokan BBM yang masuk ke SPBU tidak selalu berjalan secara kontinu.
“BBM hanya datang setiap empat hari sekali dengan volume 8 kiloliter, padahal idealnya untuk SPBU 24 jam seharusnya 16 kiloliter. Kami berusaha membagi stok agar pelayanan tidak terputus, tapi ketika masyarakat ramai, antrean tetap terjadi,” katanya.
Kondisi serupa terjadi di SPBU G Obos. Pengelola mengakui pasokan yang tak setiap hari datang membuat penjualan Pertamax tidak stabil. Situasi ini diperparah dengan meningkatnya kecenderungan warga beralih dari Pertalite ke Pertamax akibat isu kandungan etanol pada Pertalite.
Merespons hal tersebut, Sales Branch Manager Pertamina Kalteng, Afif Wira Paradana menegaskan, seluruh SPBU setiap pagi telah melakukan pemeriksaan kuantitas dan kualitas BBM sesuai ketentuan pemerintah.
“Terkait etanol, pemerintah sudah menjelaskan bahwa kadar etanol di Pertalite masih dalam batas toleransi. BBM di Palangka Raya aman dikonsumsi dan sesuai spesifikasi. SPBU Pertamina selalu memastikan BBM diperiksa sebelum dijual,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Palangka Raya menilai persoalan ini perlu ditinjau dari sisi kuota. Menjelang Natal dan Tahun Baru, mobilitas warga meningkat signifikan, ditambah aktivitas kawasan perkotaan yang semakin padat dengan hadirnya pusat perbelanjaan baru seperti Duta Mall. Hal inilah yang membuat konsumsi BBM melonjak.
Dinas mengusulkan adanya penambahan kuota BBM untuk Kota Palangka Raya agar pelayanan di SPBU lebih lancar dan antrean panjang bisa terurai.
Dengan berbagai langkah koordinasi antara SPBU, Pertamina, dan pemerintah kota, diharapkan kelangkaan pasokan Pertamax dapat segera teratasi dan masyarakat tetap mendapatkan BBM tanpa harus mengantre panjang di tengah peningkatan kebutuhan. nws





