Antrean Pertamax di SPBU Bukan Kekurangan Stok

Antrean Pertamax di SPBU Bukan Kekurangan Stok
Area Manajer Pertamina Patra Niaga Wilayah Kalimantan Tengah, Widhi Triardi

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Area Manajer Pertamina Patra Niaga Wilayah Kalimantan Tengah, Sales Area Manager (SAM) Retail Kalimantan Tengah, Widhi Tri Adhi Hidayat. Ketika ditemui di kantornya, Jumat (21/11), Widhi menegaskan isu Pertalite dicampur etanol itu hoaks. Ia pun memastikan pengiriman Pertalite dan Pertamax di SPBU-SPBU wilayah Kalteng, selalu kontinu setiap hari.

“Kemungkinan masyarakat termakan isu bahwa Pertalite menggandung Etanol, sehingga banyak pengguna Pertalite berubah menggunakan Pertamax, sehingga kebutuhan Pertamax naik secara signifikan,” kata Widhi Triardi. Dan dia mengharapkan masyarakat jangan termakan hoaks.

Ditegaskan Widhi, terjadinya antrean Pertamax di SPBU bukan karena kekurangan stok, melainkan tingginya mobilitas kendaraan yang kini beroperasi di wilayah Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya. Dibandingkan 2 tahun lalu, kemacetan arus lalu lintas di Palangka Raya saat ini meningkat drastis, dimana kesemuanya membutuhkan BBM.

“Dulu, kalau berhenti di lampu merah, paling 2-3 mobil yang terlihat antre, sekarang sudah banyak berjejer. Apalagi sekarang sudah tambah mall, hotel-hotel, dan Kodam juga ada di Palangka Raya, dan sering adanya kegiatan, jadi makin ramai di sini,” ujar Widhi, seraya menegaskan kebutuhan akan BBM itu saat ini diperkirakan telah meningkat 46 persen, dan apabila terjadi lonjakan permintaan salah satu jenis BBM, tidak bisa langsung ditambah begitu saja, tapi harus melalui prosedur atau mekanisme permintaan dari Kalteng ke pusat.

Untuk mengatasi semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan BBM, lanjut Widhi, Pertamina Patra Niaga dalam waktu dekat akan menambah 4 SPBU di Palangka Raya. Di antaranya, Jalan A Yani, Jalan RTA Milono depan Bank Kalteng, Jalan Tilung, dan di Jalan Mahir Mahar.

“Paling cepat itu yang di Mahir Mahir, akhir Desember sudah selesai, diharapkan Januari sudah jalan. Selanjutnya mungkin yang di depan A Yani sama yang depan Bank Kalteng,” terangnya, seraya menyebut beberapa kabupaten di Kalteng juga perlu penambahan SPBU, seperti Pangkalan Bun, Muara Teweh, Gunung Mas dan Kuala Pembuang.

Widhi juga memastikan bahwa pihaknya kemungkinan besar tahun depan akan berusaha menambah kuota BBM untuk Kalteng.

Ditanya masalah pemblokiran aplikasi Pertalite masyarakat pengguna, Widhi menegaskan hal itu terjadi karena banyak penyalahgunaan oleh orang atau pelangsir. Namun, QR yang terblokir tersebut bisa dibuka kembali. Silakan datang ke Posko yang ada di kantor Pertamina di Jalan RTA Milono. rmp/hil