Hukrim  

38 Peserta Pesparani  Kontingen  Palangka Raya Dilarikan ke RS, 13 Masih Dirawat, Wawali Ungkap Dugaan Sementara 

38 Peserta Pesparani  Kontingen  Palangka Raya Dilarikan ke RS, 13 Masih Dirawat, Wawali Ungkap Dugaan Sementara 
Wakil Wali Kota Palangka Raya Achmad Zaini

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – 37 peserta Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025 dilarikan ke Rumah Sakit Betang Pambelum, Minggu (23/11), setelah mengalami gejala gangguan pencernaan usai mengonsumsi sarapan yang disediakan panitia.

Insiden itu dialami peserta dari kontingen Palangka Raya, yang menerima jatah sarapan berupa nasi uduk sebelum pelaksanaan Misa. Tak lama setelah makan, sejumlah peserta mengeluhkan sakit perut hingga mual, sehingga panitia segera membawa mereka ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

Menanggapi kejadian ini, Wakil Wali Kota Palangka Raya Achmad Zaini membenarkan kejadian tersebut dan langsung melakukan koordinasi dengan panitia tingkat provinsi.

“Informasinya, kemarin itu adalah masalah makanan. Makanan yang disajikan itu tidak segera dimakan. Mungkin saking semangatnya untuk berlomba, jadi terlambat makannya,” kata Zaini Senin (24/11).

Menurut Zaini, beberapa peserta telah diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan. Namun masih ada sejumlah peserta yang harus menjalani rawat inap karena kondisi fisik mereka lebih lemah.

“Sudah ada yang keluar dari rumah sakit. Tapi memang ada beberapa yang fisiknya lemah sehingga masih diopname. Kami sudah minta Pak Sekda untuk mengecek langsung ke RS Pambelum,” ucapnya.

Saat ditanya mengenai kemungkinan kelalaian kelompok penyedia makanan, Zaini belum dapat memastikan. Ia menyatakan masih menunggu hasil evaluasi dan informasi lengkap dari panitia provinsi.

“Itu saya belum tahu. Informasinya makannya sudah disediakan, tetapi lambat dimakan, ya mungkin saking semangatnya tadi,” tegasnya.

Diketahui Tahun ini merupakan kali pertama Pesparani tingkat Provinsi Kalimantan Tengah digelar. Seluruh kepanitiaan dipusatkan di provinsi, sehingga Pemkot Palangka Raya tidak terlibat penuh dalam pengaturan teknis.

“Karena ini pertama kali, tentu banyak yang harus diperbaiki. Kami dari kota Palangka Raya lebih fokus mengurus kontingen,” kata Zaini.

Sementara itu Pj Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, saat ditemui di Rumah Sakit Betang Pambelum, membenarkan bahwa kejadian tersebut menimpa warga kontingen Palangka Raya. Ia menjelaskan bahwa indikasi sementara mengarah pada kualitas makanan yang dikonsumsi peserta.

“Ya, ini warga kita. Kebetulan kemarin waktu mengikuti Pesparani ada sedikit insiden. Mereka kelelahan dan ada diindikasi karena makanan, kualitas sarapan yang mereka konsumsi kurang bagus, sehingga mengakibatkan muntah-muntah dan diare,” ujarnya.

Dari total 37 peserta yang sempat mendapatkan penanganan medis, hingga Senin siang masih ada 13 orang yang dirawat di RS Betang Pambelum. Dari jumlah itu, 12 orang dirawat akibat makanan, sementara satu orang lainnya mengalami luka-luka akibat terserempet kendaraan di depan GOR Serbaguna, lokasi kegiatan berlangsung.

“Semua pasien saat ini dalam kondisi sadar. Tidak ada yang parah. Mereka mengalami diare dan muntah-muntah dan semuanya masih dalam kendali,” tambah Arbert.

Ia juga menyebutkan bahwa mayoritas pasien yang masih dirawat adalah anak-anak, mulai dari siswa SMP, SMA, hingga mahasiswa. Selain itu, terdapat dua orang ibu-ibu dewasa yang juga menjadi korban. Seluruhnya merupakan bagian dari Kontingen Palangka Raya.

Arbert memaparkan bahwa Palangka Raya mengirimkan total 209 peserta ke ajang Pesparani. Dari jumlah tersebut, 37 terdampak insiden, terdiri atas 36 akibat makanan dan satu akibat kecelakaan lalu lintas.

Pj Sekda memastikan bahwa Pemko Palangka Raya memberikan dukungan penuh terhadap para peserta yang terdampak. Ia menyampaikan apresiasi kepada RS Betang Pambelum yang telah memberikan penanganan cepat.

“Kami sudah mengunjungi mereka dan terima kasih kepada pihak rumah sakit yang sudah merawat. Rata-rata mereka sebenarnya sudah bisa keluar, tetapi masih menunggu visit dokter. Jadi hari ini kita pantau dulu sampai sejauh mana perkembangannya,” jelasnya.

Arbert menegaskan bahwa apabila diperlukan kebijakan lebih lanjut, Pemko akan segera melakukan evaluasi serta melaporkan kepada pimpinan untuk langkah-langkah berikutnya.

“Kami lihat dulu kondisi hari ini. Jika memang perlu kebijakan lanjutan dari Pemko, akan kami evaluasi dan laporkan untuk ditindaklanjuti,” tegasnya.

Meski sempat diterpa musibah, kontingen Palangka Raya justru menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih juara umum.

Ia menekankan bahwa insiden ini menjadi pembelajaran penting agar kejadian serupa tidak terulang dalam kegiatan keagamaan maupun lomba-lomba besar lainnya. nws